Deliserdang, IK - Sedikitnya puluhan bahkan ratusan hektar persawahan milik warga di Desa Kota Rantang, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang terendam banjir. Dapat dipastikan akibatnya tanaman padi warga gagal panen.
Menurut penuturan Kepala Desa Kota Rantang, Sabaruddin Ahmad, SE didampingi Babinsa Koramil 0201-12/Hamparan Perak, dan sejumlah kepala dusun, saat meninjau langsung persawahan warga yang digenangi banjir, menjelaskan, banjir yang merendam areal persawahan Paya Ambrol Desa Kota Rantang diakibatkan curah hujan yang turun cukup deras hingga hampir dua hari lamanya, mengakibatkan parit irigasi tidak dapat menampung debit air yang cukup tinggi, sehingga tanggul pembatas sawah jebol, dan air masuk merendam persawahan warga yang sudah ditanami padi.
"Ada sekitar dua hari lamanya hujan turun cukup deras, pada Jumat (21/6) dan Sabtu (22/6), sehingga parit irigasi tidak sanggup menampung debit air yang cukup tinggi, dan mengakibatkan tanggul pembatas sawah jebol, akibatnya air masuk ke areal persawahan warga, hingga padi milik warga terendam banjir", ujar Kepala Desa Kota Rantang, Sabaruddin Ahmad, SE, kepada wartawan, pada Rabu (25/6/2024).
Lebih lanjut disampaikannya, akibat banjir, ada sekitar puluhan bahkan ratusan hektar sawah milik warga terendam air, sehingga dapat dipastikan gagal panen.
"Lokasi persawahan Paya Ambol Desa Kota Rantang yang terendam banjir saat ini milik tiga kelompok tani. Kalau ditaksir seluas puluhan bahkan ratusan hektar yang sudah ditanami padi. Apalagi hingga saat ada sekira enam hari lamanya air belum juga surut, sehingga dapat kita pastikan tanaman padi membusuk dan gagal panen", jelas Sabaruddin Ahmad, SE.
Terkait hal tersebut, Kades Sabaruddin Ahmad, sudah melaporkan hal ini kepihak pertanian Pemkab Deli Serdang bahkan dinas PUPR, guna mencari solusi sekaligus mengatasi tanggul yang jebol dan juga membantu para petani yang saat ini mengalami kerugian.
"Selaku Kepala Desa, saya sudah menyampaikan hal ini ke pihak Pemkab Deli Serdang, dan berharap pihak Pemkab segera memberikan solusi untuk mengatasi peristiwa ini tidak terulang, satu hal menyalurkan bantuan bibit padi baru kepada para petani, sehingga apabila air sudah turun para petani dapat menanami kembali sawah miliknya", tandasnya.
Sementara itu, melalui ketua kelompok tani Yono didampingi Saidi, para petani sangat berharap pihak Pemerintah Kabupaten Deli Serdang segera mempercepat pembangunan pintu air dibeberapa titik lokasi areal persawahan, guna mempermudah para petani membuka tutup mengatur debit air untuk lahan pertanian.
"Kami berharap, pihak Pemkab segera membangun pintu air, untuk mempermudah para petani mengatur debit air ke areal persawahan. Tidak seperti saat ini, untuk mengatur perairan persawahan para petani harus membuka tutup dengan menggunakan cangkul, sehingga sudah dapat dipastikan berpotensi merusak tanah pembatas areal persawahan", ungkap Yono.
Selain membangun pintu air, para petani juga berharap pemerintah melakukan normalisasi sungai, sebagai upaya memperlancar jalannya arus air sungai hingga ke laut.
"Kami juga berharap, pihak Pemkab Deli Serdang melakukan normalisasi sungai, untuk memperlancar jalannya arus air sungai, terkait hal tersebut selaku warga masyarakat kami siap ikut serta bergotongroyong dalam melaksanakan normalisasi sungai", pungkas Yono. (Rina)