MEDAN, IK - Narkoba adalah musuh bersama. Seluruh lapisan masyarakat harus peduli untuk memberantas penyalahgunaan dan pemberantasan narkoba demi menyelamatkan generasi penerus bangsa.
Sebab, tidak sedikit akar masalah tindak pidana (kriminal) disebabkan oleh narkoba. Tak jarang pelaku kejahatan terbukti positif narkoba.
Karena itu, berikan dukungan dan kepercayaan kepada kepolisian untuk menindak tegas pelaku narkoba.
"Ya, harus kita dukung, kepolisian, semua pihak lain yang melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, harus kita dukung," tegas Direktur Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara, Dr Zulkarnain Nasution, MA, ICAP 1, Senin (25/3/2024).
Dia meminta masyarakat harus betul-betul memberikan kepercayaan penuh kepada aparat penegak hukum untuk melakukan penindakan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
Apalagi, saat ini pelaku narkoba di sekitar tempat tinggalnya selalu dianggap orang baik karena dermawan, memberikan bantuan supaya masyarakat melihatnya.
"Ketika umpamanya diamankan oleh pihak kepolisian, masyarakat muncul rasa simpatinya kan. Padahal, mereka kan tidak sepenuhnya tahu apa yang dikerjakan pelaku narkoba itu. Karakter pelaku narkoba memang seperti itu," sebut Zulkarnain Nasution yang juga Sekretaris Jenderal Gerakan Anti Narkoba Indonesia.
Melihat kondisi itu, dia mengingatkan masyakarat harus selalu hati-hati dan waspada terhadap orang yang berprilaku dermawan kepada masyarakat, harus dipahami pekerjaannya.
Masyarakat jangan termakan budi dengan hal-hal seperti itu, karena akhirnya apapun yang terjadi pada pelaku narkoba dibela oleh masyarakat karena sudah mendapatkan sesuatu darinya.
"Masyarakat harus sadar bahwa narkoba itu musuh bersama. Masyarakat harus hati-hati menjaga keluarga, lingkungannya, jangan sampai anggota keluarga kita ada yang terpapar menyalahgunakan narkoba, terlebih jadi pengedar," ujarnya.
Menurut Zulkarnain, narkoba bukan hanya melanggar aturan hukum di Indonesia, tapi juga akan membuat yang bersangkutan itu ketergantungan. Kalau sudah kecanduan susah untuk dipulihkan.
"Jadi, jangan sampai masyarakat kelihatan membela para pelaku narkoba. Tapi, itu sering terjadi karena masyarakat mendapatkan manfaat dari yang bersangkutan. Itu sangat kita sesalkan," tuturnya.
"Jangan terburu-buru membela seseorang, padahal yang dibela itu adalah pelaku narkoba," tambahnya.
Dia menyatakan, pihaknya sangat mendukung pihak kepolisian dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Namun, pemberantasan itu jangan dilakukan secara insidentil, harus terus menerus, tidak parsial.
"Kalau bisa (pemberantasan narkoba) dilakukan secara imparsial, holistik supaya pelaku narkoba tidak ada waktu untuk melakukan kegiatan ilegalnya. Harus kontinyu," tukasnya.
Dia menyebut, perlunya digencarkan pemberantasan narkoba karena Sumut itu peringkat pertama dari 34 provinsi yang ada.
"Melalui rapat terbatas (ratas) kemarin, Kapolda dan Pangdam sudah ada instruksi Presiden untuk memberantas narkoba di Sumut. Harapan kita tindakan yg dilakukan harus berkelanjutan, sehingga tidak ada ruang bagi pelaku narkoba," pungkasnya. (Rel)