MEDAN, IK - Kegiatan International Handicraft Trade Fair (Inacraft) yang akan diselenggarakan pada 28 Februari sampai 3 Maret 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) diharapkan tidak hanya menjadi ajang pameran produk kerajinan dari kabupaten/kota saja, tapi juga mengenalkan berbagai potensi lainnya yang ada di Sumatera Utara (Sumut), seperti pariwisata.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumut Dessy Hassanudin pada Rapat Persiapan Inacraft Tahun 2024 bersama Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI), di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Senin (8/1).
Dessy juga berharap, kegiatan Inacraft dapat memotivasi para pengrajin atau pelaku usaha di Sumut untuk lebih berinovasi melahirkan produk kerajinan yang semakin baik. Apalagi, Sumut memiliki potensi yang sangat banyak.
"Potensi Sumut itu cukup banyak. Selama ini masyarakat di luar Sumut, tahunya hanya soal Ulos. Padahal, Sumut itu bukan hanya ulos saja. Ulos juga harus diketahui masyarakat banyak jenisnya. Ternyata Melayu juga ada di Sumut, selama ini orang ketahui Melayu itu hanya dari Riau. Jadi Sumut itu kan banyak potensinya, ada di 33 kabupaten/kota yang masing-masing punya keunggulan," jelasnya
Diharapkan juga, Inacraft bukan hanya sarana menampilkan fashion, atau sekadar ajang pameran saja, tapi juga sebagai studi banding para pelaku UKM, sehingga dapat meningkatkan kompetensi dan pengetahuan para pelaku UKM.
Di ajang pameran setiap tahunan itu, lanjut Dessy, stan Sumut juga bisa menampilkan perajin atau pelaku usaha dalam membuat produknya. Seperti bagaimana membuat anyaman dari tikar, serta pengelolaan limbah menjadi produk kreatif.
"Kalau prosesnya itu praktis, mudah, dan biaya operasionalnya rendah, maka masyarakat yang melihat juga bisa meniru dan bermanfaat pastinya. Jadi bukan hanya fashion, pameran produk saja yang ditampilkan pada kegiatan Inacraft," ucapnya.
Selain itu, Dessy juga ingin produk berupa hasil kerajinan, kuliner, yang ditampilkan sebaiknya juga memiliki ciri khas dari daerah masing-masing. Kegiatan seperti ini merupakan sarana 'pintu masuk' bagi daerah dan pelaku UKM untuk mengenalkan produk unggulan.
"Untuk itu saya berharap seluruh kabupaten/kota dapat berpartisipasi dalam kegiatan Inacraft nantinya," harapnya.
Sementara itu, Ketua BPD ASEPHI Sumut Fatimah Habibie Syamsul Arifin menyampaikan, pada kegiatan Inacraft Sumut mendapat kuota 27 stan. Hingga kini, pihaknya mencatat sebanyak 16 peserta yang ikut serta dalam kegiatan Inacraft.
"Kita akan berkoordinasi dengan pelaku UKM baik di provinsi dan daerah untuk mengajak para pelaku UKM yang dinilai layak untuk mengikuti kegiatan tersebut. Tentunya dengan melihat produknya, kualitas, yang mewakili ciri khas daerah," pungkasnya.
Rapat tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral yang juga Ketua Harian Dekranasda Sumut Mulyadi Simatupang, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) yang juga Wakil Ketua Harian Dekranasda Sumut Dian Arief S Trinugroho, beserta jajaran pengurus Dekranasda dan ASEPHI. (Rel)