Medan, IK - Warga Jalan Pukat IV, Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, diresahkan dengan aksi konvoi dan tawuran Sejumlah Remaja dengan membawa Senjata Tajam (Sajam), jenis celurit dan parang berukuran besar. Warga menceritakan aksi sejumlah remaja itu tidak hanya konvoi, tetapi juga melakukan pelemparan rumah warga sehingga mengakibatkan dua warga kena lemparan batu dan satu gerobak pedagang sate juga rusak kena lemparan batu, Selasa (14/11/2023) pukul 02.00 wib pagi dini hari.
Dalam vidio yang di berikan warga kepada wartawan dan viral di media sosial, tampak beberapa remaja memegang parang dan celurit sambil menantang dan mengejek warga. Ada juga yang membawa sepeda motor (Kereta) sambil mengeber-ngeber di jalan raya Mandala By Pass sehingga membuat warga sekitar menjadi takut dan cemas.
Ketakutan dan Kecemasan tidak hanya dirasakan warga, tetapi pengendara mobil dan sepeda motor tidak berani melintas karena takut menjadi korban.
Menurut Muhammad Zulfi Syahputra, Warga Jalan Pukat 4, Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Tembung, Aksi konvoi dan tawuran remaja berjumlah kurang lebih 10 orang dengan membawa sajam sudah terjadi selama 2 minggu sepekan di Jalan raya Mandala By Pass tepatnya di depan simpang Jalan Pukat IV, Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung dan biasanya mereka melakukan aksi hari Sabtu malam.
"Aksi yang meresahkan dan membuat takut warga ini dilakukan pada malam hingga dini hari. Warga berharap aparat Kepolisian tak hanya menangkap pelaku, tetapi juga semua pelaku yang terlibat. Hal ini dilakukan agar aksi serupa di kemudian hari tidak terulang kembali," ujar Zulfi yang juga sebagai Kordinator Poskamling Kelurahan Bantan Timur kepada wartawan, Rabu (15/11/2023).
Terkait keresahan warga dengan aksi konvoi sejumlah remaja yang membawa sajam, sudah dilaporkan kepada Polsek Percut Sei Tuan dan Kelurahan Bantan Timur.
"Untuk itu, warga berharap kepada Polrestabes Medan dan Polsek Percut Sei Tuan supaya mengadakan patroli rutin setiap malam hingga dini hari di Jalan Mandala By Pass,"ucapnya.
Hal senada juga dikatakan Guntur, Warga Pukat 4 berprofesi sebagai pedagang sate yang mangkal setiap malam di Jalan Mandala By Pass, merasa takut dan khawatir terhadap sejumlah remaja yang melakukan tawuran dan membawa sajam serta melempar batu ke rumah warga.
"Kepala saya kena lemparan batu dari para remaja yang tawuran dan gerobak sate saya kacanya pecah.Saya takut jualan bang, karena beberapa dua minggu setiap malam nya mereka selalu ada di Jalan Mandala By Pass," ucapnya.
Untuk itu, Guntur berharap kepada pihak Aparat Penegak Hukum (APH) supaya melakukan patroli setiap malam harinya di lokasi tersebut agar masyarakat tenang dan aman dari gangguan tawuran remaja.
"Warga juga mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Polsek Percut Sei Tuan yang telah tanggap dan respon cepat atas laporan warga, dimana telah turun langsung ke lokasi, Walaupun hingga saat ini pihak Polsek Percut Sei Tuan belum juga menangkap para remaja yang telah meresahkan warga," ucapnya.
Sementara Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol M. Agustiawan S.T., S.I.K., M.H melalui Kanit Reskrim Iptu Japri Simamora saat dihubungi, Kamis (16/11/2023) membenarkan adanya laporan dari warga terkait tawuran sejumlah remaja di Jalan Mandala By Pass.
"Begitu ada laporan tim kita langsung turun ke lokasi,namun para tawuran sudah bubarkan diri. Kami juga sudah melaksanakan patroli di malam hari di Jalan Mandala By Pass,"ujarnya. (Red)