INTAIKASUS.COM, (Sergai) - Permasalahan sampah ini sudah lama menjadi keresahan dan perbincangan hangat oleh berbagai kalangan masyarakat Sergai sejak dua tahun belakangan ini. Tumpukan dan aroma tidak sedap yang dihasilkan dari sampah tersebut telah menyerang pernafasan warga ketika melintasi Jalan Belidaan Desa Simpang Empat, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Sergai, Sumatera Utara (Sumut).
"Sangat kecewa melihat kinerja Pemkab Sergai dalam menangani sampah. Padahal pedagang setiap hari bayar retribusinya senilai Rp.1000, namun sangat disayangkan tidak dikelola dengan baik oleh Pemkab Sergai, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Sergai. Semestinya Bupati Sergai Ir. H. Soekirman sebelum memasuki cuti kampanye pada Pilkada tahun 2020, sudah menyelesaikan masalah tumpukan sampah yang berserakan di badan jalan pada tahun yang lalu."
Belum terselesaikannya masalah sampah hingga saat ini dikhawatirkan akan menimbulkan masalah besar yang baru bagi masyarakat Sergai nantinya.
Persoalan sampah ini sebut Pedagang Pasar Sei Rampah Zainab (52) warga Keling Dusun II Desa Sei Rampah,Sergai,Senin (2/11/2020) tidak bisa dipandang sepele. Tumpukan sampah tersebut bisa menimbulkan penyakit baru bagi masyarakat daerah ini. Ungkap ibu dari Lima anak ini yang berjualan sejak tahun 1998.
Sementara Riduwan Rangkuti SPdi menuturkan ia setiap bulan bayar retribusi sampah rumah tangga sebesar Rp.10 ribu, biaya ini berlaku juga bagi warga yang berdomisili di Dusun VII Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah. "Tidak dikelolanya sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bukti buruknya kinerja yang ditampilkan oleh Pemkab Sergai bahkan terkesan tidak peduli dengan sampah tapi peduli dengan retribusi saja. Sedangkan Bupati Sergai yang cuti Soekirman disebut-sebut peduli terhadap lingkungan hidup tapi kenyataannya hanya sebatas retorika belaka," ujarnya.
Berkenaan masalah sampah tersebut kata Riduwan, Pjs. Bupati Sergai Ir. Irman dapat mengatasi persoalan tersebut dan jangan hanya terkesan menjalani tugas selama lebih kurang 70 hari seperti numpang duduk saja dan hanya melaksanakan kegiatan serimonial sama dengan Bupati Sergai yang masih cuti. Paling tidak ada terobosan baru dalam menyahuti keresahan masyarakat terkait tumpukan sampah, bukan malah menghindar," imbuhnya. (Bayu)