INTAIKASUS.COM, (Medan) - Indonesia dinilai menjadi lahan empuk bagi peredaran narkoba di Asia Tenggara, yang akhir-akhir ini peredarannya kian marak. Bahkan peredaran narkoba juga sudah menyentuh di kalangan Prajurit TNI dan keluarganya.
Oleh karena itu, perlu upaya preventif dan antisipatif untuk melindungi Prajurit TNI, khususnya Keluarga Besar Kodam I/Bukit Barisan dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang kian memprihatinkan dan semakin meningkat dari waktu ke waktu, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Hal ini disampaikan Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI MS Fadhilah dalam sambutan pembuka acara Sosialisasi dan Uji Petik Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di wilayah Kodam I/Bukit Barisan yang digelar di Balai Prajurit Mokodam I/BB di Medan, Selasa (3/3/2020).
Kegiatan turut menghadirkan Aspam Kasad, Mayjen TNI Widodo Iryansyah beserta rombongan, dan diikuti oleh Kasdam, Irdam, Asrendam dan para Asisten Kasdam, para Kabalak, para Danyon BS, Ketua Persit KCK PD I/Bukit Barisan dan pengurus serta anggota, termasuk para Perwira, Bintara dan Tamtama maupun PNS Kodam I/Bukit Barisan.
"Selaku Pangdam I/Bukit Barisan maupun pribadi, saya mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Aspam Kasad beserta rombongan yang sudah berkenan memberikan sosialisasi tentang narkoba kepada Prajurit dan PNS serta Keluarga Besar Kodam I/Bukit Barisan wilayah Medan," ucap Mayjen Fadhilah mengawali sambutannya.
Mayjen Fadhilah berharap, kegiatan ini dapat menjadi salah satu solusi untuk mencegah penyalahgunaan narkoba bagi Prajurit maupun PNS dan keluarganya.
"Sosialisasi ini dilakukan sebagai upaya cegah-tangkal terhadap berbagai cara yang dilakukan oleh para bandar narkoba yang berusaha memanfaatkan Anggota TNI maupun keluarganya dalam penyalahgunaan maupun peredaran narkoba, baik secara langsung maupun tidak langsung," ucap Fadhilah.
Pati TNI AD lulusan Akmil 1988 ini menilai, ulah sindikat narkoba yang terus menerus berusaha menggerogoti bangsa ini dengan bisnis narkobanya, telah mampu menembus segala lini, termasuk jajaran TNI.
"Tidak berlebihan jika negeri ini berada dalam status darurat narkoba. Maraknya peredaran dan pemakaian narkoba di Indonesia sudah sangat memprihatinkan, tidak hanya kalangan orang dewasa yang menjadi sasarannya, namun juga wanita dan anak-anak," ungkap mantan Kapuspen TNI itu.
Penyalahgunaan narkoba di lingkungan TNI baik sebagai pengguna apalagi menjadi pengedar, lanjut Fadhilah, merupakan salah satu dari pelanggaran berat yang harus dihindari Prajurit dan Keluarganya.
Fadhilah mengungkap, beberapa oknum anggota TNI di jajaran Kodam I/Bukit Barisan yang diduga sebagai pemakai dan pengedar narkoba, sudah banyak yang diberhentikan dengan tidak hormat dari dinas keprajuritan.
"Narkoba termasuk dalam kejahatan luar biasa selain korupsi dan terorisme. Untuk itu, proses hukum yang tegas bagi pengguna dan pengedar narkoba harus ditegakkan, dan kita tidak boleh main-main dalam hal ini," tegas jenderal dengan dua bintang di pundak itu.
Di akhir sambutannya, Mayjen Fadhilah menekankan kepada seluruh peserta yang hadir,
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, jangan main main terhadap Narkoba,jauhi Narkoba sehingga Prajurit dan keluarganya dapat terhindar dari bahaya narkoba," pesannya. (Rina/Pendam I/BB)