INTAIKASUS.COM, (Padang Lawas) - Dalam rangka pencegahan dini kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Koramil 10/Barumun Tengah Kodim 0212/TS, Babinsa Koramil 10/Barumun Tengah Serka Helpisa Tarigan disamping tugas dan tanggung jawab jabatannya sehari-hari melaksanakan sosialisasi penanggulangan bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sekitar area perkebunan PT. Sumatera Sylva Lestari (SSL) kepada 65 orang murid SD Negeri 0217 Desa Pangirkiran Dolok Kec. Barumun Tengah, Kab. Padang Lawas, Sabtu (16/02/2019).
Penyelengaraan kegiatan tersebut mulai dari perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, Babinsa Koramil 10/Barumun Tengah Serka Helpisa Tarigan, berkoordinasi dengan Manajemen PT Sumatera silva Lestari (PT SSL ) Bapak Edy Panjaitan yang di wakili oleh Asisten kepala FP PT Sumatera Silva Lestari, Bapak Robert Manurung, beserta staf dan karyawan Damkar PT Sumatera Silva Lestari.
Agar seluruh materi kegiatan dapat terserap dengan baik, turut dibagikan buku panduan penanggulangan bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kepada seluruh murid. Dalam Penyampaian materi menggunakan metode CBSA, sehingga para murid lebih antusias mengerti dan memahami tujuan dari kegiatan tersebut.
Bapak Askep FP PT Sumatera Silva Lestari dan Babinsa secara bergantian memberikan penjelasan tentang bahaya akibat dan kerugian yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan adalah sebagai berikut :
1. Rusaknya ekosistem dan musnahnya flora dan fauna yang tumbuh dan hidup di hutan.
2. Asap yang ditimbulkan juga menjadi polusi udara yang dapat menyebabkan penyakit pada saluran pernafasan seperti Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), asma, penyakit paru obstruktif kronik. Selain itu, asap bisa mengganggu jarak pandang, terutama untuk transportasi penerbangan.
3. Kebakaran hutan dan lahan menyebakan tersebarnya asap dan emisi gas karbondioksida dan gas-gas lain ke udara yang berdampak pada pemanasan global dan perubahan iklim.
4. Kebakaran hutan akan menyebabkan hutan menjadi gundul sehingga tak mampu menampung cadangan air saat musim hujan. Hal ini yang menjadi faktor terjadinya tanah longsor maupun banjir.
5. Berkurangnya sumber air bersih dan menyebabkan kekeringan karena kebakaran hutan menyebabkan hilangnya pepohonan yang menampung cadangan air.
Dari penyampaian materi kegiatan sosialisasi bahaya kebakaran hutan dan lahan dapat disimpulkan, bahwa bagi setiap masyarakat yang hendak membersihkan, ataupun membuka lahan baru, mengolah hutan dengan cara dibakar sangat dilarang untuk dilakukan, karena sangat berbahaya dan sangat merugikan bagi semua pihak.
Mengakhiri kegiatan, Bapak Kepala Sekolah SD Negeri 0217 Desa Pangirkiran Dolok, Ali Bosar Siregar, S.pd mengatakan bahwa sangat pentingnya kegiatan sosialisasi kebakaran hutan dan lahan dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan, karena wilayah mereka bebatasan langsung dengan hutan lindung dan hutan konservasi .
Beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada Babinsa dan pimpinan PT Sumatera Silva Lestari beserta staf dan karyawan yang telah meluangkan waktu tenaga dan pikiran, untuk memberikan arahan kepada Murid murid, sehingga maksud dan tujuan kegiatan tersebut dapat di sebar luaskan kepada keluarga, orang tua, teman serta famili mereka yang tinggal di sekitar Desa Pangirkiran Dolok.
Dari pentahapan seluruh rangkaian kegiatan, penyelenggaraan sosialisasi penanggulangan bahaya kebakaran hutan dan lahan dapat berjalan lancar dan terkendali, tertib dan aman. (Penrem 023)