INTAIKASUS.COM, (Medan) - TNI harus bersatu dan manunggal bersama rakyat yang disampaikan Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah saat membacakan amanatnya Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. pada upacara 17-an, Kamis (17/1/2019) di Lapangan Upacara Makodam I/BB Jalan Gatot Subroto Km 7,5 Medan.
Pada kesempatan upacara tersebut, Pangdam I/BB membacakan dalam amanatnya Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. menyampaikan, pada upacara bendera kali ini mengajak untuk melihat sejenak ke tahun 2018. Pada tahun 2018 itu kita mencatat berbagai peristiwa yang tidak hanya menjadi perhatian kita semua, tetapi juga menguji kesiapsiagaan dan kemampuan serta pengabdian TNI sebagai alat negara. Tahun 2018 juga menjadi pembuktian bahwa TNI mampu menyelenggarakan beberapa kegiatan berskala besar secara serentak. TNI melaksanakan penanggulangan bencana gempa di Lombok serta gempa di Palu seraya juga mengamankan Asian Games ke-18 di Jakarta-Palembang dan pengamanan IMF-World Bank Annual Meeting di Bali.
"TNI berhasil melaksanakan latihan gabungan dengan skenario 3 Trouble Spot yang berbeda sekaligus. Latihan puncak dalam bentuk pasukan pemukul reaksi cepat dengan skenario operasi militer secara serentak dilaksanakan di Morotai, Selaru dan Timika. Latihan semacam ini diharapkan semakin meningkatkan interoperabilitas antar matra, termasuk dalam hal penggunaan alutsista. Selanjutnya TNI melaksanakan pengembangan organisasi dalam rangka mendukung program Pemerintah. Divisi 3/Kostrad, Koarmada III, Koopsau III, dan Pasmar-3 dibentuk di wilayah Timur Indonesia. Dengan demikian kekuatan pertahanan dan pembangunan Nasional akan semakin merata serta mendukung kedaulatan Negara. Satuan TNI Terintegrasi di Natuna telah meresmikan. Satuan tersebut merupakan satuan Tri Matra Terpadu yang dapat melindungi kedaulatan dan kepentingan Nasional Indonesia, lengkap dengan segala fasilitas, termasuk untuk kapal perang, kapal selam, pesawat tempur dan rudal modern. Kita juga terus melanjutkan pemenuhan kekuatan esensial yang dibutuhkan, diantaranya pembangunan kapal selam produksi dalam negeri," ujarnya.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan, TNI juga membantu dan mendukung Pemerintah dalam penanggulangan bencana kemanusiaan di kabupaten Asmat, Papua dan Suku Mausu Ane, Maluku. Dalam pencarian dan penyelamatan, kita menurunkan pasukan dan alutsista dalam tugas SAR, termasuk evakuasi dan pencarian Lion Air JT-610. Pada misi perdamaian dunia, kita berhasil menempatkan diri pada posisi 7 Dunia sebagai negara kontributor pasukan perdamaian PBB. Terdapat 8 Misi PBB dimana prajurit TNI bertugas dalam berbagai posisi, termasuk diantaranya 75 orang Wanita TNI. Dengan demikian telah terdapat 41.810 personel TNI yang telah bertugas di bawah bendera PBB sejak tahun 1957.
"Sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional, TNI dinilai mampu menjadi perekat kemajemukan dalam menjaga kebhinekaan. TNI bersama-sama segenap komponen bangsa harus melaksanakan tugas dengan tulus dan ikhlas dalam mewujudkan rasa aman dan tenteram di masyarakat. Sinergi dengan berbagai Kementerian dan Lembaga, serta seluruh komponen bangsa harus dipelihara dan ditingkatkan, tidak sekedar menjadi selogan. Tantangan di masa mendatang tidak lebih ringan. Spektrum ancaman semakin kompleks yang menuntut kerja keras dan komitmen TNI, serta seluruh komponen negeri ini. Stabilitas Nasional harus tetap terjaga sebelum, selama dan setelah Pemilihan tersebut. Netralitas TNI kembali harus kita tunjukkan. Oleh karenanya perintahkan kepada seluruh prajurit dan PNS TNI untuk berpegang teguh pada pedoman netralitas yang telah dicanangkan. Selain itu dalam setiap pelaksanaan tugas pokoknya, TNI harus bersatu dan manunggal bersama rakyat. TNI adalah bagian dari rakyat, kemanunggalan TNI dan rakyat adalah marwah NKRI sejak negeri ini berdiri," pungkas Panglima.
Hadir dalam acara tersebut, Kasdam I/BB, Irdam I/BB, Kapok Sahli Pangdam I/BB, para Staf Ahli Pangdam I/BB, para Asisten Kasdam I/BB, para Kabalakdam I/BB, para Dansat sewilayah Medan. (Rn/Pendam I/BB)