Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.CIM, (Medan) - Ketua Gerindra Kota Medan yang juga Bakal Calon Legislatif (Bacaleg), Boby Oktavianus Zulkarnain mengapresiasi program kerja Kapolda Sumut dalam hal melakukan penertiban terhadap para Pedagang Kaki Lima (PK5) disejumlah titik diwilayah Kota Medan.

"Sudah selayaknya para pedagang kaki lima di Kota Medan ditertibkan, karena memang menjadi biang kemacatan, hingga membuat resah warga", kata Boby, saat ditemui di Hotel Grand Aston, Senin  (17/9/2019).

Politisi Partai Gerindra ini menyebutkan, program seratus hari Brigjen pol Agus Andrianto setelah memimpin Polda Sumut, salah satunya mengatasi kemacetan di Kota Medan dengan mendorong Pemerintah Kota Medan untuk dapat bekerja membersihkan pedagang pasar yang memakan badan jalan atau pasar tumpah.

"Intinya salut kepada Bapak Kapolda Sumut, karena memang setelah para pedagang kali lima dibersihkan, sejumlah titik jalan Kota Medan yang biasanya macat sekarang tidak lagi", kata Boby.

Lanjut dikatakan Boby,  maraknya pedagang kaki lima yang selama ini berjualan menempati badan jalan, diakibatkan kesalahan instansi terkait yang melakukan pembiaran. Malahan para pedagang kaki lima ini juga diciptakan sebagai ajang mencari keuntungan pribadi oknum maupun kelompok tertentu.

"Sudah jelas di Perda melarang fasilitas umum seperti halnya badan jalan, trotoar atau pun median jalan (hak pejalan kaki) tidak dibenarkan digunakan sebagai ajang bisnis (tempat berjualan), tetapi kenapa dibiarkan dan malahan sudah menjadi rahasia umum para pedagang kaki lima dikutip bayaran oleh oknum-oknum ataupun kelompok tertentu, sehingga mereka (PK5) menganggap dirinya Legal berjualan walaupun ditempat yang dilarang", ujar Boby.

Kedepan, lanjut Boby, setelah penertiban ini kita harapkan kepada Instansi terkait bertindak tegas dan tidak lagi melakukan pembiaran terhadap pedagang yang berjualan dibadan-badan jalan atau pun trotoar-trotoar median jalan.

"Selain menjadi biang kemacatan, tidak menutup kemungkinan akibat adanya pedagang kaki lima menyebabkan banjir dan mengganggu kesehatan, karena memang tempat para pedagang kaki lima berjualan kerap menimbulkan bau tak sedap akibat sampah yang menumpuk", pungkas  Ketua Gerindra Kota Medan ini. (Rn)

Leave A Reply