Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM, (Binjai) - Sutimin (47), seorang pengemudi truk bermuatan tepung, warga Dusun VII Tanjung Jati, Desa Tanjung Jati, Kecamatan Binjai, Langkat, ditemukan tewas di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pekan Binjai, Kecamatan Binjai Kota, Binjai, tepatnya disamping Toko Abadi milik Ahwat, Kamis (19/7/2018) sekira pukul 16.00 Wib.

Informasi yang dihimpun,  tewasnya korban bermula setelah dirinya memarkirkan truk Mitsubishi BK 8316 RE yang dikemudikannya, untuk melakukan bongkar muat tepung di Toko Abadi, kemudian korban beristirahat sambil minum-minuman ringan.

Mendapat informasi adanya korban tewas, Kapolsek beserta Unit Reskrim Binjai Kota,  dibantu tim Inafis Polres Binjai turun kelokasi guna  melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolsek Binjai Kota Kompol M. Jawak SH, MH menyebutkan, atas kejadian tersebut pihaknya telah meminta keterangan beberapa orang saksi.

"Menurut keterangan saksi, setelah korban  memarkirkan kenderaannya, beberapa buruh langsung melakukan bongkar muat tepung. Korban Sutimin yang merasa haus, kemudian membeli 3 buah minuman Gelas cap X Teh dalam keadaan dingin dari warung Nuraini yang tidak jauh dari Tkp.

"Selanjutnya korban mengkonsumsi minuman ringan sebanyak tiga gelas cup yang dibelinya tersebut. Selesai mengkonsumsi minuman itu korban langsung jatuh telentang disamping Toko Abadi dalam posisi sudah tidak bernyawa, selanjutnya dibawa ke rumah sakit Dr Zoelham Binjai guna kepentingan otopsi," terang Kapolsek.

Namun, kata Kapolsek,  ketika jasad korban akan dilakukan Visum et repertum ( Ver), keluarga yang bersangkutan, yakni adik kandung korban bernama Muliono yang telah berkordinasi dengan keluarga lainnya tidak bersedia jasad korban di otopsi. Keluarga mengaku ihklas atas meninggalnya korban, karena mereka menyebutkan korban Sutimin memang menderita penyakit jantung.

"Setelah berkordinasi pihak keluarga korban tidak bersedia dilakukan otopsi. Mereka Ihklas atas kematian korban memang diyakini karena sakit jantung yang dideritanya. Selanjutnya pihak keluarga membuat surat pernyataan tidak dilakukan otopsi terhadap jasad korban", pungkas Kompol M. Jawak.  (Rina)
Leave A Reply