Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM - (Tigaras), Selama 14 hari berturut-turut, personel TNI AD dari Kodim 0207/Simalungun bersama prajurit dari Yonif 122/Tombak Sakti terus mencari korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba.

Sejak peristiwa kelabu ini terjadi pada Senin (18/6/2018) pukul 17.30 Wib, maka mulai esoknya hingga Senin (2/7/2018) kemarin, prajurit-prajurit TNI AD terus mencari korban dengan cara menyusuri setiap jengkal permukaan Danau Toba.

Seperti kemarin, sebelum proses pencarian digelar, personel yang terlibat lebih dulu mengikuti apel dan pengarahan yang disampaikan Perwira Koordinator terdiri dari Danramil 15/Sipintu Angin, Kapten Chb BJ Tampubolon dan Danramil Danramil 17/Sidamanik, Kapten Inf M Saragih untuk sektor Danau Toba sekitarnya, serta Kapten Inf Chairul Azwan sebagai Perwira Koordinator di RSU Rondahaim.

Setelah apel dan pengarahan, tim SAR gabungan Kodim 0207/Simalungun dan Yonif 122/TS yang beranggotakan 12 orang langsung melakukan penyisiran tepian Danau Toba dengan menggunakan 2 LCR.

"Pergerakan personel yang terlibat pencarian korban tetap mengacu kepada aturan main yang ditetapkan Basarnas. Dan sampai hari ini (Senin, 2 Juli 2018), personel kita tetap semangat dalam melakukan pencarian," kata Kapten Inf M Saragih didamping Kapten Chb BJ Tampubolon.

Di samping mengikuti aturan main Basarnas, lanjut Kapten Inf M Saragih, proses pencarian dan evakuasi korban KM Sinar Bangun juga dilakukan dengan memerhatikan instruksi Komandan Kodim 0207/Simalungun, Letkol Inf Robinson Tallupadang, SIP, MH.

"Dengan tetap mengikuti atauran yang ada serta menindaklanjuti perintah Komando Atas, kita optimistis proses pencarian dan evakuasi korban KM Sinar Bangun ini merupakan tugas kemanusiaan yang harus dilakukan dengan semangat pantang menyerah," tambah Kapten Chb BJ Tampubolon.

Begitu juga dengan Perwira Koordinator di RSU Rondahaim, Kapten Inf Chairul Azwan. Di lokasi, dia juga menekan kepada seluruh personel untuk tetap bersabar, tulus dan iklas serta menerima juga menghadapi semua keinginan dari pihak keluarga korban.

"Bila semuanya tidak dilakukan prajurit yang bertugas di RSU Rondahaim maka akan mengakibatkan hal yang fatal, karena saat pihak keluarga korban sedang menghadapi tingkat emosional yang tidak stabil," terangnya. (Penrem 022/PT)
Leave A Reply