INTAIKASUS.COM, (Pangkalan Brandan) - Pekerjaan mengusir hama burung merupakan hal yang paling menjengkelkan bagi petani. Untuk mengatasi masalah ini, tak jarang para petani harus mengeluarkan biaya ekstra dengan menyewa tenaga tambahan.
Namun dengan hadirnya Babinsa yang siap setiap saat memberikan pendampingan, petani akhirnya bisa bernafas lega. Padi aman, dan biaya pun bisa ditekan.
Hal itulah yang dialami Kadi, petani di Kelurahan Sei Bilah Timur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat. Saat padi seluas 8 rante milik Kadi sudah mulai menguning dan sesaat lagi akan dipanen, di saat itu pula hama burung Pipit dan burung Gereja datang menyerang.
Awalnya Kadi sempat pusing memikirkan biaya yang harus dikeluarkannya. Namun, ketika Babinsa Koramil 13/Pangkalan Brandan, Kodim 0203/Langkat datang membantu, seketika beban Kadi sirna.
"Untung sekali Babinsa datang membantu mengusir hama burung di saat padi akan dipanen," ucap Kadi dengan wajah sumringah, Rabu (18/7/2018).
Menurut Komandan Koramil (Danramil) 13/Pangkalan Brandan, Kapten Inf Bustami, pendampingan Babinsa kepada petani sudah merupakan kewajiban sebagai aparat teritorial di desa binaan.
Diakui Danramil, hama memang merupakan salah satu musuh utama para petani yang setiap saat bisa menyerang tanaman. Salah satu hama yang kerap meresahkan petani adalah hama burung. Tak sedikit para petani yang dibuat jengkel dengan terus meningkatnya populasi burung sebagai hama bagi padi. Karena pada saat menjelang panen, padi sudah pasti akan diserang hama burung.
"Biasanya burung menyerang tanaman padi pada fase matang susu sampai pemasakan biji (sebelum panen). Serangan mengakibatkan biji hampa, adanya gejala seperti butir padi mengering dan biji banyak yang hilang. Ini jelas akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi para petani," kata Kapten Inf Bustami.
Diterangkannya, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan petani untuk mencegah serangan hama burung. Di antaranya dengan menggunakan orang-orangan sawah atau tali yang diberi plastik untuk menakut-nakuti burung.
Tidak jarang pula petani secara langsung mengusir burung yang setiap waktu hinggap di padi mereka. Pastinya cara ini sangat melelahkan. Mereka diwajibkan menjaga sawah dari serangan burung dari jam 6-10 pagi dan jam 2-6 sore. Karena di waktu itulah masa kritis bagi tanaman padi diserang burung.
"Atau agar tidak kelelahan, ada juga beberapa petani yang mempekerjakan orang untuk menjaga sawah mereka. Dilihat dari segi ekonomi, langkah ini jelas tidak efisien karena petani harus kembali mengeluarkan biaya guna membayar sipenjaga burung," papar Danramil.
Nah, lanjutnya, untuk mengurangi beban petani dari sisi biaya untuk mengusir hama burung, maka Babinsa diharuskan datang membantu. Bantuan Babinsa bisa dengan membuat alat pengusir hama burung.
"Metode yang digunakan untuk mengusir hama burung ini antara lain membuat orang-orangan, umbul-umbul, membunyikan kaleng dan memasang plastik kresek. Hal tersebut sebagai upaya agar panen nantinya mendapatkan hasil maksimal sesuai dengan yang diharapkan para petani," terang Danramil. (Penrem 022)