INTAIKASUS.COM - (Parapat), Kepala Staf Korem (Kasrem) 022/Pantai Timur, Letkol Inf Agustatius Sitepu memimpin personel TNI AD di jajaran Korem 022/PT untuk mengikuti briefing penanganan dan evakuasi korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba pada Senin (18/6/2018) sekitar pukul 17.30 Wib.
Briefing penanganan dan evakuasi yang digelar di kota wisata Parapat, Kabupaten Simalungun, Selasa (19/6/2018) siang, dipimpin langsung oleh Kepala Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas), Marsekal Muda TNI M Syaugi.
Rapat ini juga diikuti Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi, Kepala Cabang Jasa Raharja Sumut Ifryantono, dan Karo Ops Polda Sumut Kombes Pol Drs Makmur Ginting serta pejabat kompeten dari instansi terkait lainnya.
Hasil briefing yang diambil untuk langkah-langkah penanganan dan evakuasi korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba adalah sebagai berikut:
1. Membentuk posko terpadu di bawah pimpinan Kabasarnas Medan, Budiawan.
2. Melaksanakan pendataan dan klarifikasi jumlah penumpang dengan membuka posko pendataan.
3. Pencarian korban sesuai SOP selama 7 hari, dan ditambah 3 hari lagi bila belum selesai.
4. Melaksanakan investigasi penyebab kecelakaan.
5. Melaksanakan identifikasi korban hidup dan meninggal
6. Memberikan santunan dari Jasa Raharja dengan jumlah dana yang akan diperoleh korban meninggal Rp50 juta, dan korban luka Rp20 juta maksimal.
7. Mendirikan dapur logistik yang berada di bawah kendali Korem 022/Pantai Timur.
1. Membentuk posko terpadu di bawah pimpinan Kabasarnas Medan, Budiawan.
2. Melaksanakan pendataan dan klarifikasi jumlah penumpang dengan membuka posko pendataan.
3. Pencarian korban sesuai SOP selama 7 hari, dan ditambah 3 hari lagi bila belum selesai.
4. Melaksanakan investigasi penyebab kecelakaan.
5. Melaksanakan identifikasi korban hidup dan meninggal
6. Memberikan santunan dari Jasa Raharja dengan jumlah dana yang akan diperoleh korban meninggal Rp50 juta, dan korban luka Rp20 juta maksimal.
7. Mendirikan dapur logistik yang berada di bawah kendali Korem 022/Pantai Timur.
Dalam rapat itu juga disepakati untuk mendatangkan Tim Evakuasi Kemampuan Selam Dasar Laut dari Jakarta, serta perlengkapan Remote Operating Vehicle (ROV) atau Alat Deteksi Bawah Laut, dan Communication Under Water atau Alat Komunikasi Bawah Laut. "Kedua alat ini nantinya akan membantu mendeteksi atau mencari korban di dasar Danau Toba," kata Marsekal Muda TNI M Syaugi. (Penrem 022/Rel)
