Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM - (Berastagi),  Ada yang menarik saat penutupan TMMD Reguler ke-101 Tahun 2018 Kodim 0205/Tanah Karo di Lapangan Guntur, Kota Wisata Berastagi, Kabupaten Karo, Kamis (3/5/2018).

Penampilan Reog Ponorogo dari anggota Kodim 0205/TK ternyata mampu memukau ribuan warga yang mengikuti upacara penutupan TMMD yang dipimpin Inspektur Jenderal Angkatan Darat (Irjenad), Mayjen TNI Johny L Tobing.

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya.

Reog Ponorogo dihiasi oleh sosok Warok dan Gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat Reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

Selain penampilan Reog Ponorogo, acara penutupan juga dimeriahkan Tari Majuah-juah asal Karo, dan Tari Tobelo dari Indonesia bagian Timur. 

Penampilan dua tarian yang tak kalah serunya dengan Reog Ponorogo itu dibawakan oleh gabungan Pramuka, Persit, Polwan dan anggota TNI Kodim 0205/TK, di bawah arahan Kapten Inf K Ginting, Pasi Teritorial Kodim 0205/TK.

Dalam pertunjukan Reog Ponorogo, yang ditampilkan adalah Reog Topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa Barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabhumi, dan di atasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya.
 
Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, Sosok di balik topeng Singa Barong harus mampu memainkan perannya dengan sempurna, meski harus menahan bobot topeng yang mencapai 50 Kg hanya dengan kekuatan giginya.

Seluruh pengunjung kurang lebih 2500 orang yang memadati Lapangan Guntur Berastagi sangat kagum dengan atraksi-atraksi yang dipertontonkan Reog Ponorogo.

Kapten Inf K Ginting mengatakan, sekalipun Reog Ponorogo berasal dari Jawa Timur, tapi penampilan di penutupan TMMD ini sangat memukau penonton.

" Ini menunjukkan bahwa setiap warga negara kita mencintai seni budaya dari daerah lain," ujarnya.

Kapten Inf K Ginting menjelaskan, Reog Ponorogo sebagai kebudayaan nasional yang berasal dari kebudayaan daerah, ditampilkan untuk merujuk pada paham kesatuan yang semakin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan untuk mewujudkan negara kesatuan yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia," tutupnya. (Penrem 023/Red)
Leave A Reply