Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM - (Medan), Untuk cegah dini dan deteksi dini terorisme diperlukan adanya satu sistim yang dapat yang baik. Sistim itu dapat dibangun dari bawah, mulai dari tingkat pemerintahan paling bawah yaitu Kepala Lingkungan serta Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas dapat menditeksi dan menangkal aksi teror di masyarakat, hal ini dikatakan Kapolrestabes Medan Kombes pol Dadang Hartanto saat bertugas sebagai pembicara di acara Koordinasi Tiga Pilar kebangsaan yang dilaksanakan di gedung MICC Jalan Ringroad Kecamatan Medan Sunggal, Rabu (16/5/2018) jam 9:00 Wib.

Rasa prihatin dan duka cita yang mendalam terhadap para korban aksi terorisme.

" saya ingin menggambarkan tentang bagaimana Radikalisme masuk ke dalam masyarakat dengan cepat yang ini harus kita tangkal dan cegah. " Negara kita adalah negara kaya yang mana penduduknya terdiri dari beragam agama dan suku bangsanya.
Kebhinekaan ini adalah kekayaan terbesar bagi negara kita. Jadi kita harus mendidik anak dan cucu kita agar mereka dapat menerima perbedaan sebagai anugrah.

Ancaman global terorisme yang kita hadapi saat ini sangat besar dan perlu kerja sama kita TNI, Polri, pemerintah dan masyarakat untuk menjaga negara kita ini dari ancaman teroris.
Kita lihat saat ini di media sosial saat ini begitu banyak video-video yang mempertontonkan bagaimana mereka (ISIS dan Al Qaeda) mempersiapkan anak-anak muda kita untuk mereka doktrin menjadi pengikut mereka. 

Mereka menanamkan paham-paham radikal di pikiran anak - anak kita.
Untuk itu kita harus bekerja sama untuk menangkal itu semua. TNI-Polri saja tak akan mampu menghadapi ancaman terorisme tanpa dukungan kita semua, demikian arahan dari Kapolrestabes Kota Medan ini.

Dadang juga menambahkan, bahwa menurut survey Wahid Fondation, bahwa 800 orang Indonesia saat ini telah menjadi pejuang ISIS di Syria dan negara lainya yang sedang berkonflik.

Dadang juga berpesan agar kita semua dapat berperan serta untuk memerangi terorisme sesuai dengan fungdi dan tugas kita masing-masing. "Perbedaan adalah anugrah maka dari itu apabila ada virus-virus idiologi yang dapat membahayakan pancasila wajib kita lawan," kata perwira berpangkat tiga melati ini.

Sementara itu, Dandim 02/01/ Kolonel Bambang Herquntanto dalam kordinasi tiga pilar mengatakan bahwa ia merasa kaget bercampur tak percaya pada peristiwa pengeboman yang baru-baru ini bahwa ada anak-anak yang di ikut sertakan dalam melakukan pengeboma. Kita lihat disana banyak korban berjatuhan tentu membuat hati dan perasaan kita pedih dan sedih.
" Negara kita dibangun dari keberagaman dan kebhinekaan. Sebenarnya sistim pemerintahan kita sangatlah bagus," sebut Dandim.

Lanjutnya mengatakan, coba kalian cari, dinegara mana yang ada kepala lingkungan serta TNI-polisinya masuk dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Tentu di Indonesia saja yang ada.

" Jadi kenapa hal ini tidak kita jadikan sebagai alat untuk deteksi dini terhadap paham radikal," ujarnya.

" Kepala lingkungan contohnya harus tau warganya siapa saja dan apa kegiatanya begitu juga dengan Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas harus tahu warga binaannya, apa profesinya dan apa saja kegiatannya.

" Kepala Lingkungan merupakan kontrol pertama dan bila menemukan hal yang mencurigakan akan langsung melaporkannya pada atasan, hal ini yang di katakan, Kolonel Bambang di hadapan ratusan Kepala Lingkungan, Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas yang hadir," pungkas Dandim.

Turut hadir dalam acara Walikota Medan, Kepala Kejaksaan Negeri Medan, Kepala Pengadilan Negeri Medan, Lurah dan para Camat serta ratusan Kepala Lingkungan se Kota  Medan. (Rn)
Leave A Reply