Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM -(Pangkalan Brandan),  Babinsa Koramil 13/Pangkalan Brandan, Kodim 0203/Langkat membuatkan alat penghalau hama burung yang menyerang padi seluas 8 rante milik petani bernama Kadi di Kelurahan Sei Bilah Timur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Kamis (17/5/2018).

Komandan Koramil 13/Pangkalan Brandan, Kapten Inf Bustami mengungkapkan, hama memang merupakan salah satu musuh utama para petani yang setiap saat bisa menyerang tanaman.

Salah satu hama yang kerap meresahkan petani adalah hama burung. Tak sedikit para petani yang dibuat jengkel dengan terus meningkatnya populasi burung sebagai hama bagi padi. Karena pada saat menjelang panen, padi sudah pasti akan diserang hama burung.
Burung menyerang tanaman padi pada fase matang susu sampai pemasakan biji (sebelum panen). Serangan mengakibatkan biji hampa, adanya gejala seperti butir padi mengering dan biji banyak yang hilang. Ini jelas akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi para petani.

" Burung pipit dan gereja sering menyerang tanaman padi yang sudah mulai menguning, seperti yang terjadi di lahan sawah milik salah satu anggota Poktan Suka Jadi itu misalnya," terang Danramil.

Karena kondisi itu, Babinsa Koramil 13/Pangkalan Brandan memberi bantuan pembuatan alat penghalau hama burung. Metode yang digunakan, antara lain dengan membuat orang-orangan, umbul-umbul, membunyikan kaleng dan memasang plastik kresek.

Tanpa metode ini, lanjut Danramil, tak jarang petani secara langsung harus mengusir burung yang setiap waktu hinggap di padi mereka. Pastinya cara ini sangat melelahkan. Mereka diwajibkan menjaga sawah dari serangan burung dari jam 6-10 pagi dan jam 2-6 sore.
Karena waktu-waktu tersebut merupakan waktu yang kritis bagi tanaman padi diserang burung. Atau agar tidak kelelahan, ada juga beberapa petani yang mempekerjakan orang untuk menjaga sawah mereka.

" Dilihat dari segi ekonomi, langkah ini jelas tidak efisien karena petani harus kembali mengeluarkan biaya guna membayar si penjaga burung. Karena itulah, Babinsa turun memberikan bantuan, sehingga beban petani tidak bertambah berat," kata Danramil mengakhiri. (Penrem 022/Rel)
Leave A Reply