Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM - (Pandan), Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan seluruh prajurit dan PNS TNI di manapun berada untuk tidak terpengaruh apalagi sampai ikut-ikutan melakukan politik praktis, lantaran ada purnawirawan TNI yang maju dalam Pilkada serentak tahun 2018 ini.

Arahan itu disampaikan Panglima TNI dalam amanat upacara bendera 17 April 2018 yang digeler serentak di seluruh jajaran TNI, termasuk di wilayah Korem 023/Kawal Samudera.

Dalam upacara gabungan TNI-Polri di Mapolres Tapanuli Tengah, Selasa (17/4/2018) tadi, Panglima TNI menyampaikan sejumlah arahan dan instruksi kepada prajurit dan PNS TNI yang mengikuti acara.

Dalam amanat Panglima TNI yang dibacakan Dandim 0211/Tapteng, Letkol Inf Jimi Rihi Tugu yang mewakili Danrem 023/KS, Kolonel Inf Donni Hutabarat disebutkan, dunia selalu berkembang dan berubah seiring dengan kemajuan yang dicapai oleh umat manusia.

Perubahan dan perkembangan tersebut dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia. Perkembangan yang cepat membuat tantangan tugas bagi TNI semakin kompleks dan menuntut kemampuan beradaptasi dan inovasi.

" Karena itu kita harus senantiasa memperhatikan perkembangan lingkungan, baik nasional, regional maupun global, guna memahami segala hal yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan tugas," kata Panglima TNI.

Dalam kaitan itu, Panglima TNI memerintahkan kepada seluruh unsur pimpinan di jajaran TNI untuk senantiasa membaca situasi berikut segala kecenderungan perkembangannya.

" Hal ini diperlukan agar kita dapat meningkatkan pemikiran prediktif, langkah antisipatif dan upaya konstruktif dalam rangka melaksanakan tugas pokok TNI, serta meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas prajurit dan PNS TNI dalam kerangka mendukung pembangunan nasional," tegas Panglima TNI.

Disebutkan Panglima TNI lagi, salah satu tantangan yang akan dihadapi dalam waktu dekat adalah Pilkada serentak di 171 daerah di seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun ini pula rangkaian Pemilu 2019 akan dimulai. Pesta demokrasi tersebut biasanya akan diiringi dengan meningkatnya suhu politik di tanah air.

Kerawanan akan timbul bila hal itu dibarengi dengan berbagai tindakan kontra produktif seperti kampanye hitam dan provokasi serta pengerahan massa yang anarkis.

" Untuk itu, saya minta kepada seluruh prajurit dan PNS TNI untuk tidak bersikap reaktif terhadap segala isu yang berkembang dan tetap fokus pada tugas yang diembankan kepada kita sekalian. Prajurit dan PNS TNI harus dapat membawa kesejukan di tengah-tengah masyarakat dengan tidak turut meneruskan atau menyebarkan isu-isu tidak jelas yang dibuat oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," pesan Panglima TNI.

Apabila masyarakat meminta konfirmasi, lanjut Panglima TNI, sampaikan penjelasan yang tidak memperkeruh suasana. Jelaskan bahwa saat ini masyarakat harus lebih dewasa dalam bersikap di media sosial, karena kegaduhan yang timbul justru akan merugikan masyarakat sendiri.

" Prajurit TNI juga harus menjaga netralitasnya. Hal ini tidak henti-hentinya saya tekankan karena TNI adalah institusi strategis yang memiliki jangkauan sampai ke pelosok nusantara dan mendapat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat," kata Panglima TNI.

Karenanya, tugas TNI untuk mengamankan dan menjamin suksesnya pesta demokrasi tidak boleh dirusak oleh sikap yang tidak netral. Keikutsertaan beberapa purnawirawan TNI dalam Pilkada tidak boleh mempengaruhi netralitas prajurit TNI.

" Partisipasi para purnawirawan tersebut memang menunjukkan adanya penghargaan masyarakat terhadap purnawirawan, sekaligus wujud partisipasi aktif dalam politik setelah kembali ke tengah-tengah masyarakat. Namun partisipasi tersebut tidak boleh menyeret TNI ke kancah politik praktis.

Satu hal yang dapat mendukung ketahanan nasional yang kuat adalah soliditas dan kekompakan segenap komponen bangsa dalam setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
TNI selaku bagian dari komponen itu perlu membina soliditas, sinergi, dan kekompakan, dari tingkat pusat sampai daerah. Ego sektoral dan premordialisme sempit harus dibuang jauh-jauh karena hanya dengan bersatu, bergerak bersama-sama, maka Indonesia akan dapat menjawab dan menghadapi setiap potensi yang mengancam kedaulatan, keutuhan, maupun keselamatan bangsa dan negara.

Selain itu, perlu kembali disadari bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Kemajemukan ini telah disadari oleh para pendahulu dan pendiri bangsa sehingga menjadikan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan kita. Sejak awal para pendiri negara ini telah menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kesukuan, agama, dan golongan.

" Kesadaran itu harus terus kita pegang dan pedomani agar bangsa yang kaya dengan sumber daya alam ini dapat menjadi bangsa yang besar, maju, dan disegani bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. Kesadaran untuk menghormati dan menghargai perbedaan serta menjunjung tinggi kepentingan bangsa dan negara sebagai kepentingan yang lebih besar akan selalu menjadi simpul strategis pemersatu bangsa," ucap Panglima TNI.

Setiap prajurit dan PNS TNI adalah bagian dari komponen bangsa yang memegang peran sebagai bagian dari organisasi TNI serta anggota masyarakat. Karena itu laksanakanlah tugas dengan sebaik-baiknya karena tugas adalah kehormatan.

" Sesederhana apapun tugas dan peran itu, sesungguhnya tidak lagi sederhana karena merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari peran TNI. Tunaikanlah apa yang menjadi tanggung jawab masing-masing dengan tulus dan ikhlas karena pada hakikatnya hal tersebut adalah ibadah," papar Panglima TNI.

Sebagai bagian dari masyarakat, kata Panglima TNI lagi, prajurit dan PNS TNI harus menjadi komponen yang menyatu tak terpisahkan, bersifat membangun, membawa nilai positif, dan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

" Yakinlah apa yang saudara-saudara laksanakan akan membawa kebaikan kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara," kata Panglima TNI mengakhiri.

Upacara bendera gabungan di Mapolres Tapteng dengan komandan upacara AKP Arbi (Kasatlantas Polres Sibolga) ini dalam rangka sinergitas dan kekompakan serta silaturahmi antara TNI-Polri.

Pelaksanaan Upacara Bendera 17 an dirangkai dalam satu kesatuan yang kompak antara TNI- POLRI satu dalam suatu tindakan atau gerakan dengan susunan barisan secara bersaf dan berbanjar yang dirangkaikan serta ditata dengan tertib dan disiplin.

Hadir di upacara, antara lain Kasrem 023/KS Letkol Inf I Gusti Ketut Artasuyasa, Danlanal Sibolga Letkol Laut (P) Sri Rakhmadi MTr (Hanla), Dansatradar 234 Sibolga yang diwakili Kapten (Lek) Irwan, SP, Kapolres Sibolga Kota AKBP Edwin Hatorangan Harianja serta Kapolres Tapteng AKBP Hari Setyo Budi. (Penrem 023/Rina)
Leave A Reply