INTAIKASUS.COM - (Papua), Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Sektor Utara dari Batalyon Infanteri 121/Macan Kumbang menggelar sweeping secara serempak di 4 Pos Pamtas yang ada dijajarannya pada hari Sabtu (7/4/2018).
Kegiatan sweeping tersebut sengaja dilaksanakan untuk mengantisipasi beredarnya barang-barang, baik yang masuk dan yang akan keluar dari wilayah Indonesia secara illegal.
Dari 4 Pos Pamtas yang melaksanakan sweeping berhasil mengamankan beberapa botol minuman keras (miras) dan juga mengamankan beberapa butir munisi illegal.
Adapun Pos Pamtas yang melaksnakanan sweeping adalah Pos Workwana yang dipimpin Danpos Workwana Lettu Chb Reza Nasution dengan mengamankan 16 botol miras yang terdiri dari 5 botol miras merek Mension Wisky, 6 botol miras merek Jennever, 1 botol miras merek Robinso Wisky dan 4 botol miras jenis Bir merek Guines.
Adapun miras tersebut diperoleh dari 3 orang warga berinisial BS (42), warga Arso Kota Distrik Arso Papua, J (22), warga Kampung Wonorejo Distrik Mannem Papua dan AR (43), warga Kampung Wonorejo Distrik Mannem Papua.
Selanjutnya dari Pos Ampas yang dipimpin Danpos Ampas Letda Inf Dedi Amd. mengamankan 12 botol miras yang terdiri dari 4 botol miras merek Robinson Wisky, 7 botol miras merek Island Vodka dan 1 botol miras jenis anggur merah. Miras tersebut diperoleh dari 4 orang warga yang berinisial J (14), warga Kampung Usku Distrik Senggi Papua, DLN (32), warga Distrik Senggi Papua, VP (32), warga Jayapura Papua dan RS (23), warga Distrik Senggi Papua.
Kemudian dari Pos Komando Utama (Kout) di Arso kota yang dipimpin oleh Danpos Kout Lettu Inf Rudi Hartono mengamankan 1 botol miras merek Topi Santana Jenever dari dua orang warga berinisial PB (20) dan LS (21), masing-masing warga di Kampung Tua distrik Senggi Papua.
Untuk Pos Wambes yang dipimpin Danpos Wambes Letda inf Angga Pradipta, S.T. Han. mengamankan seorang orang warga berinisial WRA (23), pekerjaan sopir, warga Arso Swakarsa Distrik Arso Kabupaten Keerom Papua beserta 20 butir munisi aktif untuk senjata api jenis Revolver.
Kronologis kejadian tersebut pada Sabtu, (7/4/2018) sekitar pukul 21.20 Wit di depan Pos Wembes Pos Pamtas RI PNG Satgas Yonif 121/MK. Dimana sebelumnya Pos wambes yang dipimpin oleh Letda Inf Angga Pradipta, S.T. Han., dengan 12 orang personel Pos Wambes melaksanakan sweeping di depan pos Jalan Trans Papua mulai pukul 20.00 Wit. Sekitar pukul 21.20 WIT tim sweeping memberhentikan sebuah truk Mitsubishi Counter warna kuning dengan Nopol BM 8915 RU yang bergerak dari Kampung Yeti dan menuju Arso Swakarsa yang di kemudikan sdr. WRA.
Pada saat dilakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan beserta barang bawaannya, ditemukan 20 butir munisi aktif untuk senjata api jenis Revolver yang disimpan di tas sandang milik yang bersangkutan.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut Pasiintel Satgas Yonif 121/MK Kapten Inf E. Mendrofa menjemput dan membawa sdr. WRA ke Pos Komando Taktis (Kotis) Satgas Yonif 121/MK di Kampung Wonorejo.
Tiba di Pos Kotis pukul 23.30 Wit Kapten Inf E. Mendrofa langsung melakukan pemeriksaan kepada sdr. WRA. Pada saat dilakukan pemeriksaan yang bersangkutan mengaku bahwa 20 butir munisi aktif yang ada padanya diperoleh dari kakak sepupunya yang berada di Belu Atambua Provinsi NTT.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut Kapten Inf E. Mendrofa berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Sektor Arso dan menyerahkan sdr. WRA beserta barang bukti kepada pihak yang berwajib.
Dari pemeriksaan terhadap sdr. WRA selain 20 butir munisi untuk senjata api jenis Revolver ditemukan juga senapan angin beserta satu pak munisi senapan angin, pistol mainan dari pelastik serta 1 buah sarung pistol.
Keesokan harinya Minggu (8/4/2018) pukul 01.00 Wit 5 orang personel Polsek Arso yang dipimpin oleh Brigadir Polisi Edi Saputro tiba di Pos Kotis Satgas 121/MK untuk menjemput sdr. WRA beserta barang bukti yang disita untuk dibawa dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Menurut Dansatgas Yonif 121/MK Letkol Inf Imir Faishal kegiatan sweeping ini akan terus dilakukan oleh Satgas Yonif 121/MK untuk mengantisipasi peredaran barang-barang illegal serta kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan suasana yang tidak nyaman terhadap masyarakat yang ada di sepanjang garis batas negara. (Rel)
