Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM - Persit KCK PD I/BB menggelar ceramah kanker serviks dan kanker payudara kepada anggota Persit KCK PD I/BB di Aula Rumkit Tk II Putri Hijau Medan, Selasa (13/3/2018).

Acara dalam rangka peringatan HUT ke-72 Persit KCK dan HUT ke-54 Dharma Pertiwi tahun 2018, diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia yang juga Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau Medan, Kolonel Ckm dr Farhaan Abdullah, Sp THT yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan pembukaan dari Ketua Persit KCK PD I/BB, Hj Teti Cucu Somantri.

Diharapkan Hj Teti Cucu Somantri, para anggota Persit KCK PD I/BB bisa secara dini menjaga kesehatannya dengan rutin melakukan pemeriksaan.

" Seperti di acara ini, saya berharap ibu-ibu semua bisa memeriksakan leher rahimnya agar terhindar darii kanker serviks, termasuk memeriksakan payudaranya agar terhindar juga dari kanker," ucap Hj.  Teti Cucu Somantri.

Acara menghadirkan nara sumber dari RSUD H Adam Malik Medan, yakni dr Suyatno SpB (K) Onk dan dr Sarah Dina Mked (OG) Sp OG (K) Onk dari RSUD Adam Malik.

Dalam paparannya, dr Sarah menguraikan beragam kondisi dan situasi perempuan yang bisa terkena kanker serviks, serta cara yang tepat untuk mengobatinya.

Di kesempatan itu, dr Sarah mengimbau seluruh anggota Persit KCK PD I/BB dan jajaran untuk secepatnya memeriksakan kesehatan leher rahimnya, sehingga bisa secara dini mencegah penyakit kanker serviks.
Acara yang berlangsung khidmat ini diisi dengan tanya jawab. Terlihat para peserta begitu antusias untuk mengetahui lebih jauh berbagai hal tentan kanker serviks dan kanker payudara.

Ceramah kanker serviks dan kanker payudara ini dilanjutkan dengan peserta dari Dhama Pertiwi Daerah A dan pengurus yang terdiri dari Persit KCK PD I/BB, Jalasenastri TNI AL, dan Pia Arda Garini TNI AU.

Di kesempatan ini, ceramah tentang kanker payudara disampaikan oleh dr Suyatno yang menyampaikan bahwa 10  tahun yang lalu di Indonesia, kasus kanker serviks lebih mendominasi. Tapi kini kasus kanker payudara sudah lebih tinggi.

" Berdasarkan data, 1 dari 15 wanita di Indonesia akan terkena kanker payudara, dan sampai kini pengobatannya belum bisa dilakukan. Makanya pemeriksaan dini dengan teknis skrining mamografi sangat dianjurkan untuk mencegah kasus lebih fatal," kata dr Suyatno.

Diakuinya, kondisi pendidikan masyarakat yang bervariasi ditambah terbatasnya tenaga medis, menyebabkan  pemeriksaan dini kanker payudara menjadi sangat minim. Hal lain yang memicu keengganan warga memeriksakan adalah menjamurnya pengobatan alternatif.

" 43 persen penderita kanker payudara baru memeriksakan diri kita sudah stadium III dan IV. Kalau sudah seperti ini, risiko kematian tinggi, dan penyembuhan belum bisa dilakukan," katanya seraya menguraikan kanker payudara hanya 20 persen dari jenis tumor yang ada di payudara.

Acara yang diisi dengan tanya jawab juga dilanjutkan dengan ceramah bahaya narkoba oleh Mayor Ckm dr Machnizar SpKJ dari Rumkit Tk II Putri Hijau Medan. (Red)
Leave A Reply