INTAIKASUS.COM - Upacara Penutupan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri TA. 2017 / 2018 langsung dipimpin Kapolda Sumut Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw dan dihadiri Waka Polda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto,SH, yang mewakili Pangdam Kolonel Inf. Muslim Jaya, Danrindam I /BB diwakili Katim Guru Militer Letkol Usman Irwan, Walikota Medan diwakili Asisten Pemerintahan Drs. Musadat, MSI, Ketua MUI Medan Prof. M.Hatta, para pejabat utama Polda Sumut, Bupati Langkat diwakili Asisten Pemerintahan Hermansyah, Bupati Sergai diwakili asisten I Ramses Tambunan, Wakil Ketua Bhayangkari Polda Sumut, Tokoh masyarakat, tokoh Agama dan para orang tua Bintara Remaja Polri.
Acara kegiatan Upacara dimulai dengan pembacaan laporan singkat hasil pelaksanaan pendidikan Bintara Gasum Polri TA 2017 / 2018 dan dilanjutkan pernyataan penutupan pendidikan oleh Inspektur Upacara (Kapolda Sumut), dilanjutkan dengan penanggalan tanda siswa dan penyematan tanda efektif, penyerahan ijazah dan pemberian penghargaan kepada siswa yang berprestasi.
Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sumpah kepada siswa secara Agama Islam, Kristen Protestan, Katholik dan Hindu. Dalam pendidikan pembentukan Bintara Polri TA 2017 / 2018 di SPN Sampali Polda Sumut angkatan ke-41 yang dilantik sebanyak 399 orang.
Amanat Kapolri yang dibacakan oleh Kapolda Sumut mengatakan bahwa Upacara Penutupan Pendidikan Bintara Polri TA 2017/2018 yang dididik sebanyak 10.139 personel Polri, terdiri dari 9.578 Polisi laki-laki 561 Polisi Wanita, dengan 9.939 Bintara Polri memiliki kualifikasi umum dan 200 bintara Polri memiliki kualifikasi penguasaan teknologi Informasi. Para Bintara dididik selama tujuh bulan dan ditutup serentak pada tanggal 06 Maret 2018 baik itu di Sepolwan Lemdiklat Polri, Pusdik Sabhara, Pusdik Binmas dan 29 SPN jajaran Polda seluruh Indonesia.
Kompleksitas tantangan tugas yang dihadapi oleh Polri saat ini tidak dapat dipisahkan dari fenomena besar yang terjadi dalam kehidupan manusia dan demokratisasi dan globalisasi, dimana demokratisasi yang melanda dunia telah memberikan ruang yang lebih luas bagi setiap orang untuk lebih aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ini membawa dampak terhadap hak berpolitik, kebebasan menyampaikan pendapat, disertai akan tuntutan akan HAM dan suplemasi hukum. Dengan waktu yang bersamaan globalisasi juga telah membuat dunia menjadi tanpa batas (Borderless) dan menghasilkan perubahan besar dalam semua aspek kehidupan manusia (Revolution In All Affairs).
Diaspek keamanan kedua fenomena ini telah memunculkan beberapa implikasi negatif di masyarakat seperti munculnya kejahatan berdimensi baru, mencuatnya nilai-nilai primodial yang berlatar belakang kesukuan maupun keagamaan serta kemanfaatan negatif dari media sosial maupun media online untuk penyebaran ujaran kebencian (Hatespeech) Hoax dan penyemaran nama baik. Polri selaku penanggung jawab bidang keamanan dalam negeri harus mampu merespon dan mengantisipasi setiap dinamika perkembangan dan perubahan tersebut secara cepat dan tepat salah satunya yang dilakukan Polri adalah menerapkan kebijakan Promoter (Profesional, Modern dan Terpercaya) dengan tiga kebijakan utama yaitu Peningkatan kinerja, perbaikan kultur dan manajemen media dan kebijakan tersebut dilakukan melalui strategi proaktif Policing yang mendasari pada konsep utama pemolisian demokratif (Democratic Policing).
Dalam menjalankan strategi kebijakan diatas perlu didukung Sumber Daya Manusia Polri yang berkualitas yaitu personel Polri yang paham bagaimana menjalankan tugas pokok, fungsi dan perannya sejalan dengan prinsip berdemokrasi. Mampu melayani masyarakat tanpa pamrih dan mampu mempertanggungjawabkannya kepada rakyat selaku pemberi mandat. Pembentukan Bintara Polri salah satu upaya penting dalam mewujudkan Polri yang Promoter dengan jumlah Brigadir mencapai 350.994 personel atau 79,2 % dari jumlah total personel Polri, dimana Bintara Polri merupakan Garda terdepan dalam pelaksanaan tugas Polri untuk itu kinerja dan prilaku bintara Polri akan memberikan pengaruh besar terhadap citra dan penilaian masyarakat terhadap organisasi Polri.
Pada tahun 2018 ini Polri akan menghadapi beberapa agenda nasional yang memerlukan konsentrasi dan langkah-langkah strategis dalam pengamanan antara lain : Pengamanan Pilkada serentak 2018, tahapan pemilihan legislatif dan Pilpres 2019, Asian Games 2018 di DKI Jakarta, Sumatera Selatan dan Jawa Barat serta IMF-Word Bank Annual Meeting 2018 di Bali. Penekanan Kapolri pada para Bintara Remaja Polri adalah :
1. Senantiasa tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai landasan moral dalam berpikir, bersikap dan bertindak, baik dalam tugas kedinasan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
2. Amalkan nilai-nilai luhur Tribrata dan Catur Prasetya sebagai pedoman pelaksanaan tugas pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan Negara.
3. Jalin komunikasi dan kerjasama sinergis dengan masyarakat, TNI dan seluruh pemangku kepentingan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
4. Tingkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan terus belajar dan berlatih guna mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas yang semakin kompleks.
5. Jadilah teladan bagi masyarakat serta hindari perbuatan yang dapat menjatuhkan kehormatan diri, keluarga dan organisasi Polri.
Selesai Upacara para siswa memperagakan peragaan tentang bela diri Polri, PBB, Dalmas, Aral rintang dan Bongkar pasang senjata SS1 dengan mata ditutup. (Red)