Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM - Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw menghadiri dialog public yang dilaksanakan Gerakan Mahasiswa Sumatera Utara (GEMASU), mengangkat tema peran serta mahasiswa, pemuda dan netralitas Polri sukseskan Pilkada damai di Sumut, hindari isu SARA dan konflik sosial serta jaga kekondusifan, bertempat di Hotel Daksina Jalan SM Raja, Jumat (23/2) petang.

Dalam kesempatan tersebut, Paulus mengatakan, keberagaman harus dijaga sedemikian rupa. Kemajemukan masyarakat Sumut sudah terkenal dan Sumut adalah miniatur Indonesia.

" Sembilan Nawacita sudah jelas mengalir. 4 printah Presiden kepada Kapolri termasuk promoter. Saat ini kami masih terus meningkatkan kinerja. Misalnya narkoba, kita ada dan itulah harapan rakyat dan lakukan sesuatu yang jelas. Pelaku narkoba akan dihentikan di tempat," ujar Paulus.

Paulus menekankan, Sumut jadi barometer keamanan. Saat ini, kata Paulus, Sumut menjadi rangking pertama dalam tingkat kejahatan mengalahkan Polda Metro Jaya, termasuk pelanggaran. 

Mengenai Pilkada, sebut Paulus, saat ini sudah masuk ke masa kampanye. "Dalam masa ini akan ada kecurangan atau black campaign, money politik baik secara terang-terangan atau dunia maya. Ini akan mengganggu tahapan. Para pelaku yang akan melalukan kampanya hitam akan ditindak tegas," ujar Paulus.

Paulus mengatakan, untuk mensukseskan Pilkada serentak, Poldasu telah melaksanakan Operasi Mantap Praja, didukung sarana dan prasarana yang optimal. Dalam hal ini, kata Paulus, Polisi netral dan independen. 

" Polisi selalu mengatisipasi isu propkatif. Ada Satgas Nusantara meminimalisasi isu sara agar tidak menjadi konflik sosial yang dapat menghancurkan sumut," sebutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda mengimbau pasangan calon, pendukung, mahasiswa dan seluruh warga untuk sama-sama menjadikan Pilkada Sumut menjadi pilkada yang damai.

" Sumut adalah rumah kita, jadi harus dijaga bersama. Kiya harus sama-sama peduli, mau berkomitmen dan menolak upaya yang akan mengganggu Indonesia tercinta. Kepada masyarakat, gunakan hak pilih dan untuk aktif memberikan suaranya, bukan karena politik uang ataupun SARA. Pilihan boleh beda, tapi harus tetap jaga keutuhan," sebut Paulus.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa dengan para narasumber yang hadir. (Rel)

Leave A Reply