INTAIKASUS.COM - Kawasan Jalan Metal VI, Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, seketika mencekam akibat keributan antar warga dengan kelompok pemuda yang membackup sebuah perusahaan. Warga dan perusahaan saling klaim kepemilikan tanah seluas sekitar satu hektare.
Keributan berawal ketika PT Cipta Agung Prima hendak memagar dan menimbun lahan kosong. Namun, warga menolak karena mengklaim tanah itu milik masyarakat.
Juklim, seorang warga menuturkan, warga bingung karena secara tiba-tiba, pekerja PT Cipta Agung Prima menimbun parit lahan kosong tersebut.
Melihat itu, ia dan warga lainnya pun mendatangi lokasi dan mempertanyakan maksud para pekerja menimbun parit. Argumen pun terjadi antara warga dan para pekerja. Lalu secara tiba-tiba, terjadi pelemparan batu ke arah warga.
"Saya yang lagi nelepon pun kena batu," kata Juklim.
Situasi pun berubah mencekam. Tak berapa lama, sepasukan personil TNI AD dari satuan Yon Zipur I/Dhira Dharma turun ke lokasi dengan menumpangi truk. Tentara tersebut kemudian menyebar ke kerumunan.
Situasi pun mulai terkendali. Kepolisian kemudian memediasi kedua kelompok.
Aparat meminta kedua belah pihak untuk saling menahan diri.
Atas pelanggaran hukum yang terjadi, polisi berjanji akan memprosesnya.
" Apabila ada masyarakat yang hendak melapor, kita siap menindaklanjutinya," ujar Kapolsek Medan Labuhan, Hendris Tampubolon. (Red)