Miris, sesosok orok bayi berusia sekitar 8 bulan, ditemukan warga dalam kondisi tidak bernyawa di aliran sungai Bingei, tepatnya di Dusun VIII Desa Perdamaian, Kecamatan Binjai, Langkat, Rabu (13/12) sekitar 12:00 WIB.
Orok bayi yang terbungkus di dalam sebuah kantung pelastik warna hitam itu, pertama kali ditemukan oleh saksi Ferry (27) warga Dusun VIII Desa Perdamaian, Kecamatan Binjai, Langkat, beserta kedua rekannya yang bernama Muhammad Syahri (40) dan Fadly (27) yang juga warga Dusun VIII Desa Perdamaian, Kecamatan Binjai, Langkat.
Kronologis dari penemuan sesosok orok bayi berjenis kelamin laki-laki itu, berawal dari Ferry beserta kedua rekannnya, seperti biasa hendak bekerja sebagai operator mesin penyedot pasir di aliran sungai Bingei, atau tepatnya disekitar tempat kejadian perkara perkara (TKP), namun dikarenakan mesin tersebut mengalami kerusakan, Ferry memutuskan untuk turun ke aliran sungai.
Ketika akan memperbaiki mesin penyedot pasir, Ferry melihat kantung plastik yang didalamnya terdapat seperti sebuah boneka mengambang mengikuti aliran sungai, merasa penasaran, Ferry lantas mencoba menarik kantung plastik itu ke pinggir aliran sungai dengan menggunakan sebatang kayu.
Setelah kantung pelastik hitam itu berada ditangan Ferry, dirinya pun merasa sangat terkejut, karena kantung pelastik yang baru saja ia tarik, ternyata berisi sesosok orok bayi yang sudah tidak bernyawa, setelah itu Ferry berteriak kepada kedua rekannya untuk mengangkat orok bayi yang diduga korban aborsi itu ke permukaan.
Selanjutnya, ketiga pekerja penyedot pasir sungai itu menghubungi Kepala Dusun setempat yang selanjutnya diteruskan ke pihak kepolisian Polsek Tandam Hilir dengan wilayah hukum Polres Binjai. Oleh polisi, orok bayi malang itu dibawa ke RSUD DR R.M Djoelham Kota Binjai untuk dilakukan outopsi, sedangkan untuk para saksi di TKP, petugas langsung mengambil keterangan terkait kejadian itu.
Kapolres Binjai AKBP Mohammad Rendra Salipu SIK M.Si melalui Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Hendro Sutarno ketika dikonfirmasi membenarkan penemuan sesosok orok bayi tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus tersebut.
" Benar, kita telah menerima informasi bahwa telah ditemukan sesosok orok bayi yang diperkirakan berusia sekitar 8 bulan itu, namun saat ini kita belum bisa berkomentar banyak, karena kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus ini," ungkapnya. (Net)