INTAIKASUS.COM - Mantan Guru SMP PAB bernama S Gurusinga menangis meraung-raung di dekat ruangan Kanit Reskrim Polsek Patumbak. Pasalnya, Wanita berusia 60 tahun ini gemetaran dan menangis dengan berulangkali mengatupkan kedua tangannya pada penyidik, minta agar polisi menangkap anak pertamanya bernama Fredy Tarigan.
" Saya minta tolong lah pak. Bantu saya untuk menangkap anak saya ini. Sudah sering saya dianiayanya," ucap Gurusinga menangis kemudian menempelkan dahinya ke atas meja penyidik, Selasa (12/12/2017) sore.
" Gara-gara anak saya ini, suami sampai stroke di rumah. Suami saya sudah enggak bisa apa-apa pak. Tolong lah tangkap dia," katanya berurai air mata. Saat datang ke Polsek Patumbak, Gurusinga ditemani oleh anggota TNI Sertu R Bangun. Menurut Bangun, Gurusinga adalah gurunya saat sekolah dahulu. Karena kasihan, Bangun sengaja datang menjemput sang guru dari amukan anak kandungnya.
" Saya sudah sempat menghajar si Fredy ini. Kalau saya datang, dia lari. Takut dia kalau lihat saya," ungkap Bangun. Selama ini, mantan guru sekolahnya itu kerap mengadu pada dirinya. Kasihan, Bangun kemudian membawa sang guru ke polisi.
" Yang bisa menangkap kan polisi. Tapi kalau saya ditelfon ibu ini, saya langsung ke rumahnya. Saya cari si Fredy ini," ungkap Bangun.
Mendengar ribut-ribut di dekat ruangannya, Kanit Reskrim Polsek Patumbak, Iptu Ainul Yaqin menemui Gurusinga. Yaqin kemudian berbincang dan berusaha menenangkan warga Jalan Lantasan La, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara itu.
Setelah Gurusinga tenang, Yaqin menghubungi sejumlah anggotanya. Ia meminta anggotanya segera menangkap Fredy. Sebelum diarahkan ke ruang SPKT, Gurusinga kembali memohon agar Fredy ditangkap dan dihukum. (Red)