INTAIKASUS.COM - Maraknya modus penipuan di berbagai daerah di zaman sekarang ini sering kali membuat korban nya menangis histeris karena menjadi korban penipuan, modus penipuan nya bermacam - macam dan pelakunya, sehingga kerap pelaku mengalal kan segala cara untuk dapat menipu calon korban nya.
Salah satunya adalah perbuatan tindak kriminalitas yang di lakukan oleh seseorang dengan menggunakan HP bermacam-macam caranya, mulai dari menang undian, dan tak jarang mereka yang berniat menipu mengaku sebagai keluarga korban nya untuk mempermulus aksinya.
Mengantisifasi modus penipuan melalui via Hp, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto SH ,SIK, MSi, memberikan suatu Tips untuk menghadapi modus tersebut.
Pada Sabtu (30/12) siang,
Kapolrestabes Medan menuturkan bahwa jika ada seseorang yang tidak dikenali atau seseorang yang menghubungi dengan menyebutkan yang ditelepon menang undian masyarakat diminta tidak mudah terpengaruh dengan ucapan atau pun langsung percaya begitu saja dengan ucapan tersebut.
" Yang harus dilakukan masyarakat jika mendapat telepon tersebut adalah diam. Lalu, langsung tutup telpon, dan mengonfirmasi ke pihak yang berwenang mengenai kabar itu, supaya kita mengetahui kebenaran informasi tersebut," ujarnya.
Kemudian, perwira menengah yang meraih gelar doktor dari FISIP UI tahun 2015 ini mengatakan, untuk modus yang mengaku sebagai pihak keluarga yang tengah ditangkap petugas, langkah yang dilakukan juga sama. Dimana, masyarakat diminta jangan langsung mudah percaya begitu saja.
" Kita juga meminta kepada masyarakat untuk segera mengecek kebenaran tersebut kepada pihak keluarga yang disebutkannya. Bahkan, jika perlu gunakan aplikasi polisi kita. Karena itu, fungsi aplikasi polisi kita," ucapnya.
Lebih lanjut, perwira berpangkat melati 3 di pundaknya ini mengatakan, saat ini para pelaku penipuan melalui telepon telah mempunyai modus baru. Dimana, para pelaku terlebih dahulu mengaku sebagai pihak yang dikenal.
" Dimana, jika kita menyebutkan nama orang yang suaranya mirip dengan seseorang yang kita kenal, pasti nya pelaku ini pun langsung mengatakan "ia" selanjutnya pelaku ini pun berharap kita menyimpan nomor ponselnya," jelasnya.
Kombes Dadang kembali menjelaskan, biasanya pelaku penipuan ini sering melakukan komunikasi dengan calon korbannya, dan terkadang pelaku penipuan ini sering juga menggunakan waktu - waktu tertentu dimana kita penuh dengan kesibukan, sehingga pelaku ini pun akan mengaku kalau dirinya jadi korban kecelakaan atau mengaku ditangkap polisi.
" Disaat itulah, pelaku penipuan ini langsung meminta sejumlah dana supaya secepatnya di transfer melalui ATM. Ini banyak terjadi di berbagai daerah, karena itu, saya meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada dan jangan mudah langsung percaya dengan hal apa pun dan dengan orang yang baru mengaku kenal dengan kita melalui telepon," imbuhnya. (Red)