INTAIKASUS.COM - Hujan deras yang mengguyur beberapa Kota di Sumatera Utara seminggu silam, mengakibatkan Kota Medan, Kota Tebing Tinggi dan Mandailing Natal mengalami banjir bandang.
Dari keterangan yang dihimpun Media Lokal Medan Wilayah Kota Tebing Tinggi mengalami banjir sedalam 50 cm hingga 200 cm dan mengakibatkan 5 Kecamatan terendam air.
Intensitas hujan yang sangat tinggi pada tanggal 2 Desember 2017 di wilayah Siantar dan Simalungun, menyebabkan meluapnya beberapa sungai di kota Tebing Tinggi, seperti sungai padang dan sungai babilang setidaknya sudah merendam 22 kelurahan dan mengakibatkan sebanyak 21.080 jiwa terdampak dalam peristiwa banjir ini.
Menganisis kejadian tersebut, GMKI Cabang Medan melakukan aksi sosial penggalangan dana untuk korban banjir di wilayah Tebing Tinggi selama beberapa hari untuk menyalurkan bantuan berupa sembako dan buku tulis kepada korban banjir Tebing Tinggi, tepatnya di Kelurahan Sei Padang, Kecamatan Rambutan.
Penggalangan dana GMKI Medan yang di koordinatori oleh Wakil Ketua GMKI Cabang Medan Piki Darma Kristian Pardede mengatakan bahwa hasil dana yg di kumpulkan akan langsung disalurkan ke masyarakat. Dia juga mengatakan akan mengirimkan sebanyak 20 orang anggotanya dari berbagai komisariat sebagai relawan penyalur bantuan langsung kepada masyarakat.
" ini adalah tugas dan tanggung jawab kita sebagai organisasi mahasiswa. Tugas panggilan dalam nilai-nilai pelayanan harus tetap kita lakukan. Saat ini kami sudah mengumpulkan dana dan menyalurkannya langsung kemasyarakat dalam bentuk sembako dan buku untuk anak - anak. Semoga semuanya bermanfaat" ujarnya saat ditemui setelah penyaluran bantuan, Kamis (7/12/2017).
Ketua Cabang GMKI MEDAN juga didampingi oleh pengurus cabang lainnya diantaranya Wakil Ketua Piki Pardede, Dept Rohani Ratna Dachi, dan Dept Masyarakat Riki samosir.
Bahkan Korwil I PP GMKI Swangro Lumbanbati juga hadir dalam penyaluran bantuan ini.
“ Hari ini GMKI Medan turut merasakan derita yang dialami oleh masyarakat Tebing Tinggi, dengan segala upaya kami menggalang dana dari seluruh civitas orgnisasi ini serta masyarakat kota Medan sehingga terkumpul dana yang kami pergunakan untuk setidaknya dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari warga yang terdampak banjir” tutur Hendra Manurung, Ketua Cabang GMKI Medan.
Kegiatan yang berlangsung Rabu 6 Desember 2017 ini dinilai sebagai perwujudan tanggung jawab GMKI sebagai bagian dari masyarakat yang tengah menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi.
“ Tentu kami sebagai Mahasiswa adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Masyarakat, sehingga apa yang dirasakan oleh masyarakat wajib direspon” tambahnya.
Selanjutnya Piki Pardede yang juga mahasiswa Pascasarjana Perencanaan Wilayah USU juga meminta kepada pemerintah terkait terutama kepala daerah agar memperhatikan kondisi wilayah tampungan air (Sungai-red) yang ada diwilayah kecamatan Rambutan.
" Setelah turun kelapangan kami melihat kondisi sungai padang yang memiliki panjang lebih dari 300 M tidak ada terdapat dinding penahan air sehingga rentan terjadi nya abrasi. Seharusnya pemerintah Kota Tebing Tinggi harus hadir dalam bencana ini bahkan merancang dan membangun itu karena itu berakibat fatal nantinya" tambahnya.
Berdasarkan keterangan Kepala Sektor Edison Siahaan mengatakan, masyarakat belum pernah menerima bantuan dari pemerintah pasca bencana banjir.
Merespon empati dari warga kota Medan dan civitas GMKI, Edison Siahaan mengucapkan banyak terima kasih kepada relawan yang telah memberikan bantuan dan meringankan langkah untuk terjun langsung ke kelurahan Sei Padang yang berpenduduk 120 Kepala Keluarga. (Rel)