Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM – Dengan dilakukannya mogok masal hingga sweeping yang dilakukan ratusan supir Angkutan Kota (angkot), Rabu (13/12) sejak pukul 00.00 Wib hingga siang hari, ratusan pengemudi ojek online dengan berkompoi mengendarai sepeda motor, ramai-ramai mendatangi Polrestabes Medan Jalan HM Said Medan, Rabu (13/12) petang.

Kedatangan mereka ke Mako Polrestabes Medan, untuk mengadukan tindakan supir angkot yang ditengarai melakukan ancaman penganiayaan terhadap pengemudi ojek online (Grab dan Gojek) di Jembatan Layang Simpang Pos Jalan Jamin Ginting Medan.

Sweeping dan pencegatan pengemudi ojek online tersebut juga diutarakan para pengunjuk rasa terjadi di kawasan Tembung yang merasa terintimidasi. Karena itu, mereka sepakat mengadukan ke Polrestabes Medan.

" Rekan kami baik dari pengemudi Grab dan Gojek mendapatkan tindak kekerasan sejumlah lokasi diantaranya di Simpang Selayang hingga ditembung. Bahkan 2 pelakunya yang sempat membakar helm pengemudi ojek online sudah ditangkap polisi. Jadi kami mau menanyakan situasi ini agar kami lebih aman," kata, Hendra (30) salah seorang pengemudi ojek online, yang diamini rekan lainnya kepada polisi di Polrestabes Medan.

Ia mengatakan, aksi kekerasan yang dilakukan supir angkot membuat resah para pengemudi ojek online. " Kami yang melinas disetop, lalu penumpang disuruh turun, ada juga kami dapat isu kendaraan dibakar, kami mohon perlindungan," ucapnya  meminta.

Aksi brutal yang diduga dilakukan para supir Angkot rupanya diamini oleh Taufik Hidayat. Pria yang mengenakan kaos putih-hitam ini mengakui terkena sweeping yang dilakukan para pengemudi Angkot, ketika dirinya sedang mengantarkan penumpangnya di kawasan Simpang Pos tepatnya di bawah Fly Offer Jalan Jamin Ginting Medan.

Akibatnya, Taufik kehilangan jaket Grab miliknya lantaran diambil paksa oleh para pelaku hingga dibakar. Selain itu, helm miliknya juga dibuang oleh dua orang pelaku. "Saya pas lagi ngantar penumpang di Simpang Pos diberhentikan oleh para supir angkot, saya gak tau namanya tapi tanda orangnya. Lalu penumpang saya diturunkan paksa dan jaket serta helm saya diambil paksa," sebut, Taufik, kepada petugas SPKT Polrestabes Medan.

Sementara, Petugas SPKT Polrestabes Medan Ipda P Pangaribuan yang menerima laporan pengaduan para supir ojek online menyampaikan terima kasih telah menyampaikan pengaduan ke polisi. "Sudah tepat datang ke Polrestabes Medan untuk menyampaikan kejadian ini, jangan menghembuskan kabar ke teman-teman lain yang membahayakan, pengaduan ini akan saya sampaikan ke pimpinan,"‎ katanya sembari menyebutkan, para pengemudi ojek online untuk tidak perlu takut. "Kalau ada kejadian segera laporkan, pasti kita tindak lanjuti, dari pagi sampai sekarang kita juga monitor situasi di lapangan," sambungnya.‎

Usai mengutarakan keluhannya tanpa membuat laporan tertulis, para pengemudi ojek online berharap kepada polisi untuk memantau dan menindak adanya tindakan anarkis yang dilakukan para supir angkot terkait demo yang dilakukan.

" Kami minta ini dipantau. Keluhan kami sudah diperoses. Dan kedua pelaku yang melakukan tindakan anarkis di Simpang Pos telah diamankan, tapi tidak diberitahukan namanya. Bila mana nanti ada tindak kejahatan, kita diminta untuk laporan ke polsek setempat dan melalui aplikasi Polisi Kita," urai seorang perwakilan pengemudi ojek online, sembari membubarkan diri dengan tertib.

" Mulai besok saran bapak polisi tadi, untuk sementara agar kita tanggalkan atribut dulu saat berada dilapangan. Ini demi keselamatan dan kebaikan kita juga," ungkapnya.

Dari pantauan wartawan di Polrestabes Medan, akibat kedatangan ratusan mengemudi ojek online tersebut, arus lalu lintas di depan Polrestabes sempat mengalami kepacetan panjang, hingga beberapa menit setelah massa membubarkan diri. (Red)

Leave A Reply