INTAIKASUS.COM –Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw tatap muka dan dialog dengan Kelompok Nelayan Sumut bertempat di Aula Benhur Mako Sat Brimob Polda Sumut, Jalan Wahid Hasyim Medan, Selasa (14/11/17) pukul 12.30 Wib.
Kapolda Sumut didampingi Wakapolda Sumut, Irwasda Polda Sumut, Dir Pamobvit Polda Sumut, Dir Intelkam Polda Sumut, Dir Resnarkoba Polda Sumut, Dir Binmas Polda Sumut, Dir Polair Polda Sumut, Dansat Brimob Polda Sumut serta Kabid Humas Polda Sumut.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut yaitu Ketua AP2GB (Asosiasi Pengusaha Perikanan Gabion Belawan) Bapak Ir. RB Sihombing, Wakil Ketua AP2GB Bapak Drs. M. Gultom, Sekretaris PNTI Sumut (Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia) Bapak Agustin Malik, Ketua PNTI Kota Medan Bapak Rahman yang mengikutsertakan 16 anggota PNTI, serta Ketua Nelayan Sibolga Bapak Hotlan Manurung.
Perwakilan dari kelompok nelayan menyampaikan ucapan terimakasih karena telah mewadahi aspirasi para nelayan sehingga tidak terjadi demo.
Beliau mengakui bawa berbagai permasalahan terkait banyak penyelundupan Narkoba, barang-barang dan TKO ilegal banyak terjadi. Beliau berharap supaya hal-hal seperti itu dapat dicegah oleh pihal Kepolisian.
Kapolda Sumut menyampaikan walaupun beliau baru sebentar menjabat sebagai Kapolda Sumut, namun sudah banyak laporan bahwa terkait upaya penyelundupan melalui batas perairan seperti penyelundupan sabu di Batubara dan Pantai Cermin juga berbagai penyelundupan di Tanjung Balai.
" Sudah beberapa upaya dilakukan. Sesungguhnya kita harus kerjasama dan peran aktif dalam asosiasi supaya dapat menjadi mata telinga. Minimal apabila melihat sesuatu yang aneh agar diberitahu kepada kami untuk segera ditangani.
Fokus kita sekarang ini Narkoba yang masuk dari berbagai negara seperti Cina, Amerika Latin dan Afrika", ujar Kapolda Sumut. Narkoba sendiri sudah masuk ke berbagai kalangan. 1 gram Narkoba dapat merusak lima sampai enam orang.
" Kami bersepakat apabila barang tersebut masuk ke wilayah Sumut, maka akan kami tangkap serta diberi tindakan tegas saat itu juga", ujarnya.
Kapolda Sumut memohon kerjasama dari para nelayan untuk membantu tidak terjerat dalam peredaran Narkoba. Beliau juga mengingatkan berbagai kejahatan lain seperti pengungkapan senjata ilegal yang banyak dibawa ke Aceh juga harus mulai diawasi agar tidak masuk ke wilayah Sumut.
Menurut beliau, peranan para nelayan sangat penting karna punya pengaruh menjaga wilayah pesisir. Kapolda Sumut juga menyampaikan bahwa ada rencana akan dibentuk FKK (Forum Komunikasi dan Koordinasi) Perikanan dan Kelautan sebagai upaya kerjasama antar nelayan dan pihak Kepolisian.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Sumut turut menampung berbagai aspirasi dari kelompok nelayan yang berharap agar pihak Kepolisian dapat melakukan penyuluhan warga pesisir pantai untuk mencegah masuknya Narkoba serta menghindari bentrokan antara nelayan besar dan kecil.
Para nelayan juga berharap agar nelayan yang melakukan pelanggaran tidak sampai dibawa keranah hukum.
Mereka juga siap bersinergi dengan pihak Kepolisian dalam mengawasi masuknya Narkoba ke wilayah Sumut.
Kapolda Sumut menanggapi saran dan masukan dari para nelayan dengan baik. Kegiatan berakhir dengan pemberian sembako serta cinderamata. (Rel)