INTAIKASUS.COM – Aksi begal sedikit berkurang setelah polisi gencar menebar peluru kepada para bandit jalanan yang kerap brutal merampas harta benda maupun kereta milik korbannya. Namun, seiring berkurangnya aksi begal, kini muncul modus lama kejahatan yang sebelumnya juga sempat gentayangan di Kota Medan, yakni hipnotis alias bujuk rayu. Seperti dialami Hani, seorang pembantu rumah tangga (PRT), Kamis (9/11/) sore.
Menurut pengakuannya, warga yang bertempat tinggal di Jalan Perhubungan, Desa Kolam, Kampung Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, ibu 4 anak ini terpaksa mendatangi Polsek Percut Sei Tuan, Kamis (9/11) petang.
Dalam pengaduannya, perempuan berusia 43 tahun itu mengaku baru saja menjadi korban kejahatan dengan cara hipnotis oleh seorang pria yang baru dikenalinya di Jalan Wilem Iskandar, Pasar 5, Desa Medan Estate, tak jauh dari Perumahan Citra Land. Akibatnya, kereta Supra warna merah, BK 4371 AGQ, yang dipakainya pulang pergi bekerja, raib disulap pelaku.
Kepada wartawan saat di Mapolsek Percut Sei Tuan, Ani begitu dia biasa disapa, dengan wajah yang terlihat syok menceritakan kejadian yang baru dialaminya dengan terbata-bata.
Kejadiannya itu berawal dari perkenalannya dengan pelaku yang baru saja terjadi pada Rabu (8/11/2017) kemarin sekira jam 16.30 wib, di Jalan Willem Iskandar, tak jauh dari Gedung Citra Land. Saat itu, Ani baru pulang kerja bersama teman-temannya yang juga sebagai pembantu rumah tangga. Sewaktu melintasi Kampus Unimed dan tiba ke TKP, laju kereta yang dibawanya terhenti lantaran seorang pria dengan wajah tampan (menurut Ani) menyapanya.
" Aku pas jalan pulang sama kawan-kawan lain juga, terus aku dipanggil sama dia (pelaku). Lalu aku berhenti dan diajaknya ngobrol. Aku juga bingung karena aku gak kenal tapi dia terus ngajak ngobrol.
Lama kelamaan diajak ngobrol, Ani mulai terhanyut dan membalas omongan si pria yang disebutkannya berciri memiliki tahi lalat di pipi samping mulut dan menggunakan topi sambil nongkrong di kereta Honda GL Pro warna merah.
" Gak tau bang apa maunya. Aku awalnya penasaran dia datangi aku. Terus dia ngajak aku makan-makan. Aku bilang gak bisa dan udah sore. Lalu dia minta nomor telpon ku. Katanya, besok mau diajaknya makan besar. Pas aku pergi, dia nyalamin aku sambil senyum-senyum sambil mengunyah bon-bon (permen) karet, dan senyum terus ke arahku," kata Ani yang didampingi temannya Sukarni (48).
Hanyut dengan tatapan tajam si pelaku, membuat Ani hingga tak nyenyak tidur malam harinya. Ia bahkan mengaku sampai ngigau-ngigau.
" Aku seperti 'dipelet' dan dihipnotis. Malamnya aku sampek gak tenang tidur, teringat terus sama dia waktu senyum-senyum nakal sambil menyalami tangan ku dan makan bon bon karet," aku Ani.
Lalu pada Kamis (9/11/2017) sekira jam 10.30 wib, Ani kemudian menerima telpon dari kenalan barunya itu. Dari seberang telpon, Ani pun mengaku untuk bertemu di simpang tiga Unimed, Jalan Willem Iskandar/Pancing. Sepulang kerjanya, Ani langsung singgah ke tempat tujuan.
" Dia sudah berdiri di simpang itu sendiri dengan memakai topi, tapi dia gak bawa kreta GL Pro. Dengan kereta ku, lalu aku diajaknya pergi jalan menuju arah ke Marelan. Di perjalanan, dia terus nanyak-nayak STNK kereta ku. Aku bilang STNK keretanya di bawah jok," ucapnya.
Namun ketika sampai di persimpangan menuju Marelan, persis di samping bangunan restoran siap saji Kentukcy Fried Chicken (KFC), pelaku yang membonceng Ani di atas kereta tiba-tiba berhenti.
" Pas di samping KFC, saya disuruh turun untuk membeli Kentucky. Di situ firasat saya udah gak enak. Aku belinya pun lama kali. Siap beli 2 ayam Kentucky, lalu aku buru-buru keluar. Tapi dia sudah hilang bersama kereta ku," sebut Ani.
Ibu 4 anak ini pun makin galau begitu mengetahui si pria yang membuatnya terpesona itu telah pergi meninggalkannya sendiri. Perempuan yang masih bersuami ini pun tak berani pulang ke rumahnya.
" Barusan ini tadi kejadiannya. Saya lalu pergi memberitahukan teman saya dan belum pulang ke rumah. Dari situ, aku dibonceng teman ku ke sini," ungkapnya sedih, sembari mengaku bahwa BPKB kendaraanya belum dibawanya.
Sementara itu, teman Ani juga menuturkan hal yang sama. Dugaannya juga mengarah bahwa korban telah terhipnotis dan seperti terkena pelet oleh pelaku.
" Aku pun heran bang, kenapa teman ku ini mau diajak bicara. Padahal dia agak susah berbicara, kecil kali suaranya. Kasihan dia bang, nanti takutnya suami atau lainnya menyangka diajak si pelaku ntah ngapa-ngapain. Memang pas awal mereka jumpa, kami sama pulangnya. Tapi aku naik kereta duluan di depan. Dia sendirian di belakang dan sempat tertinggal," kata Sukarni. (Red)