INTAIKASUS.COM - Sopir mobil rental, Firman Hasoloan Pandiangan (35) warga Desa Nusa Harapan Kota Siantar, nyaris tewas akibat lehernya dijerat dengan kawat oleh kawanan perampok yang berpura-pura menjadi penumpangnya, di Jalan Desa Kandibata Kecamatan Kabanjahe menuju Desa Beganding Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, tak jauh dari pemukiman warga, Kamis (26/10/2017) sekira pukul 22.00 Wib.
Keempat tersangka yaitu, Tri Andi Bintang (27) warga Jln. Sisingamangaraja, Kelurahan Bahkapul, Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Siantar. Jabanten Sinaga (27) warga Dusun Teladan Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun. Frista Novita Sari, boru Nasution (29) (istri Tri Andi Bintang) dan Rosnita (30) (calon istri Jabanten Sinaga) beralamat di Gg. Seng Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe.
Mereka kini ditahan di Mapolres Karo berikut barang buktinya berupa 1 unit mobil merek Daihatsu Xenia warna hitam nopol BK-1816-WE tahun pembuatan 2014 dan seutas kawat gorden yang masing-masing ujungnya dipasang gembok.
" Pelaku masih dalam pemeriksaan, ini merupakan modus operandi kejahatan. Tersangka berpura-pura merental kendaraan korban," ujar Kasubbag Humas Polres Karo AKP Marwan melalui Whatsup, Jumat (27/10/2017).
Awalnya, Tri Andi Bintang bersama istrinya sekira pukul 10.00 Wib berpura-pura merental mobil korban dengan tujuan Parapat dan Kabanjahe. Sesampainya di Kabanjahe, sudah menunggu Jabanten Sinaga bersama calon istrinya. Kemudian keempat tersangka menyuruh korban mengantarkan ke Desa batu Karang Kecamatan Payung dengan alasan ingin menagih uang.
" Tak merasa curiga, korbanpun mengiyakan berangkat menuju Desa Batu Karang melalui rute dari Kabanjahe-Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat, kemudian kembali lagi ke Kabanjahe melalui jalan yang sama.
" Setibanya di Kabanjahe, keempat tersangka meminta agar mengantarnya kembali ke Desa Beganding melalui jalan potong dari Desa Kandibata menuju Desa Beganding. Disitu salah satu tersangka yang posisinya duduk tepat dibelakang jok tempat sopir langsung beraksi dengan menjerat leher korban menggunakan kawat gorden yang masing-masing ujungnya sudah dipasang gembok," jelasnya.
Beruntung, korban meronta dan berhasil melepaskan jeratan kawat. Sejurus dengan itu, korban langsung berlari keluar dari mobil dan berteriak minta tolong. Mendengar teriakan, warga berbondong-bondong langsung menuju tempat kejadian. Kemudian warga menangkap tiga tersangka. Lalu mereka diboyong ke Kantor Kepala Desa dan diinterogasi warga, selanjutnya diserahkan ke Polsek Simpang Empat.
Sementara Jabanten Sinaga berhasil melarikan diri ke perladangan warga (Juma Simpang Empat) Desa Beganding.
" Tadi pagi, personil yang dipimpin langsung Kasat Reskrim AKP Jonista Tarigan melanjutkan pengejaran terhadap tersangka, dan berhasil dilumpuhkan dengan tembakan terarah satu kali setelah diberikan tembakan peringatan karena tetap melarikan diri," ucapnya.
Terpisah, pengakuan tersangka Jabanten Sinaga di hadapan polisi, bahwa perampokan dengan modus merental mobil tersebut sudah direncanakan mereka berempat dari rumahnya.
" Semua rencana ini yang nyusun Tri Andi Bintang. Jika sudah terbunuh, mayatnya akan kami buang ke Desa Beganding. Setelah itu, mobilnya akan kami gadaikan, jatah yang dijanjikan Tri sama aku sebesar Rp5 juta untuk modal menikah dengan calon istriku ini," akunya sembari menunjuk calon istrinya yang sedang diperiksa polisi.
Sementara menurut cerita dari korban, awal kejadiannya, Kamis (26/10) sekira pukul. 10.00 Wib. Sepasang suami istri dengan anaknya (5) di Pekan Tiga Raya memintanya agar mengantar mereka. Setelah sepakat dengan nego harga rental Rp750 ribu/hari, mereka meminta agar menuju Kabanjahe melalui rute Parapat.
" Sesampainya di Parapat sekira pukul 11.30 Wib, kami berhenti sebentar dan melanjutkan perjalanan. Tiba di Kabanjahe sekira pukul 15. 00 Wib. Saya disuruh menunggu di kedai kopi, katanya mau menunggu temannya dua orang. Hingga pukul. 18.00 Wib mereka belum juga datang. Melalui hape, saya di suruh sabar menunggu. Lalu tepat pukul 18:30 Wib mereka datang dan sudah berempat, akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju Desa Batukarang," ujar Firman Hasoloan Pandiangan menceritakan kejadian yang menimpanya.
Dilanjutkannya menceritakan, mereka berangkat melalui Jalan Kotacane menuju Desa Beganding melewati Jalan Desa Kandibata. " Tiba-tiba saya mulai curiga karena mereka mulai bergantian minta berhenti ingin buang air besar dan kecil. Karena jalannya sangat sepi dan gelap, saya tancap gas dan berharap bisa cepat sampai ditujuan. Disitu, tiba-tiba istri Tri Andi Bintang ingin pindah ke belakang dan Jabanten Sinaga pindah kedepan. Mobil saya berhentikan, saat mobil mulai berjalan, tak lama kemudian leher saya di jerat dari belakang menggunakan kawat baja," ucapnya.
Lanjutnya lagi mengatakan, untung saja tangannya langsung dimasukkan ke kawat untuk manghalangi agar lehernya tidak terjerat. "Sempat berduel juga, dengan sekuat tenaga saya berontak melepaskan diri. Setelah terlepas, saya buka pintu dan lompat dari mobil kunci mobil langsung saya cabut. Dalam kegelapan saya berlari kesemak semak sembari mencari cahaya lampu desa. Saya tidak berani teriak karena mereka bawa senter dan terus mengejar. Sampai di perkampungan Desa Beganding ada seorang bapak bernama Tuju Ginting. Saya meminta tolong padanya, tak berapa lama warga langsung berkumpul karena bertepatan ada acara perwiritan.
" Melihat saya sudah dalam keadaan pucat, warga langsung mengejar tersangka dan diboyong ke Kantor kepala Desa. "Saya sangat berterima kasih kepada warga Desa Beganding yang telah menyelamatkan nyawa saya. Tanpa pertolongan mereka mungkin nyawanya tak tertolong lagi," sebutnya saat di Mapolres Karo, Jumat (27/10). (Net)