INTAIKASUS.COM - Direktur Lalulintas Polda Sumut, Kombes Raden Heru Prakoso tidak menampik banyaknya kesemrautan kendaraan di sekolah yang berdiri persis di tepi jalan raya. Menurutnya, itu dikarenakan, banyaknya ketidakpahaman dan ketidaktertiban berlalu lintas serta kurangnya sarana dan prasana perparkiran.
Seperti contoh kesemrautan hingga berujung kemacetan kerap terjadi di Sekolah Methodist di kawasan Jalan Prof. HM. Yamin, Medan Timur. Walau telah dipersiapkan bagi pengendara mobil penjemput murid sekolah di lajur kiri, masih banyak kendaraan parkir di lajur kanan. Ditambah lagi banyak pengemudi parkir sembarangan sehingga mengkibatkan kemacetan panjang dan sulit diurai.
" Bagi orang tua dan keluarga yang menjemput dan kebanyakan pengguna roda 4 yang memakai banyak tempat. Lain lagi bagi para murid yang membawa kendaraannya. Sementara lahan parkir sekolah tidak ada atau tidak cukup. Makanya program saya gak muluk-muluk," ujar Kombes Pol Raden Heru Prakoso di Medan, Rabu (13/9) sore.
Sambungnya menjelaskan, disinilah perlunya kesadaran diri diterapkan bagi masyarakat. "Itulah program jangka panjang dengan memasukan kurikulum di sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA," ungkapnya.
Selain itu pihaknya juga berharap keselarasan dan saling membahu membangun ketertiban berlalu lintas di Sumut khususnya Kota Medan bersama stakeholder, baik Jasa Raharja, Kepolisian, Bapeda, PU maupun Dishub.
" 5 pilar inilah yang harus ikut bergandengan bersama dalam memikirkan dan memperhatikan ketertiban dan kelangsungan berlalu lintas. Polri tidak bisa bekerja sendiri.
Dan ini juga terkait mental dan perilaku para pengguna jalan. Ini harus diubah. Karena kedisiplinan di kota Medan sangat memprihatinkan. Kita bangun ini karena saya berkeyakinan masih ada mental yang disiplin di Kota Medan ini," ujarnya.
Untuk itu, perwira berpangkat 3 melati emas ini dengan tegas dan yakin, dirinya tak bermimpi Kota Medan kelak akan lancar berkendara di jalanan.
Namun sesuai dengan amanat yang diemban, ia mengaku perlu semua pihak bersinergi mengatasi kemacetan dan ketertiban bagi pengendara di Kota Medan.
" Saya harapkan, ada ketaatan, kepatuhan, kedisiplinan dan saling menghargai pada para pengguna jalan.
Saat sekarang ini, hanya karena tidak seimbang dengan fasilitas dan stakeholder serta banyaknya transportasi yang ada," sebutnya.
Untuk mewujudkan impian itu, ia meminta dukungan dari seluruh pihak. Sehingga tumbuh kembali kesadaran masyarakat khususnya Kota Medan dalam tertib berlalu lintas.
" Saya yakin masih ada orang di Medan yang mau disiplin. Jangan menunggu orang lain berubah. Mulailah dari diri kita sendiri. Waktu tidak akan terulang kembali, kita tidak akan bisa tergantikan oleh siapun di mata keluarga". Ingatlah itu dalam berkendara," imbuhnya. (Red)