Ilustrasi
INTAIKASUS.COM - Sebut saja namanya Bunga, siswi SD Negeri kelas 5 yang menjadi korban pemerkosaan 2 pria yang merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Orang tuanya bekerja sebagai buruh serabutan di Pulau Batam.
Dikarenakan keterbatasan ekonomi, Bunga yang semula tinggal bersama orang tuanya di Batam akhirnya diasuh oleh tantenya ke Medan. Orang tua Bunga tidak mampu menyekolahkan dan membiayai keempat anaknya.
Saat mengetahui kejadian perkosaan ini, orang tua korban, DS, dengan menumpang kapal laut langsung pulang ke Medan untuk melaporkan kasus tersebut ke Mapolrestabes Medan.
" Orang tua korban langsung melaporkan kasus ini bang, kemarin datang naik kapal laut, 1 hari 1 malam. Jadi saat ini berencana mau pulang menjemput anaknya yang kecil, akibat peristiwa ini, orang tua korban berencana menetap kembali di Medan. "Kalo di Batam, biaya hidup disana besar bang, apalagi orang tua korban cuma kerja serabutan, namanya juga gak tamatan sekolahan bang," ujar paman korban, Suhendri, Rabu (13/9/2017).
Suhendri berharap agar pihak kepolisian serius menangani kasus pemerkosaan yang menimpa keponakannya tersebut.
" Kami sangat berharap pihak kepolisian segera menangkap seorang lagi pelaku perkosaan yang kabur (DL). Apalagi kami hanya orang susah bang," katanya mengakhiri.
Diberitakan sebelumnya, Bunga, siswi kelas 5 SD Negeri ini menjadi korban pemerkosaan 2 pria dewasa, KY (49) dan DL (50) yang bekerja sebagai penjaga gereja dan parbetor. Ironisnya, sebelum memperkosa korban, kedua pelaku kerap mengancam akan membunuh korban dengan menggunakan pisau dapur dan silet, Rabu (13/9/2017).
Menurut informasi, terbongkarnya kasus pencabulan ini bermula dari kecurigaan tante korban yang melihat korban kerap dibawa pelaku KY kedalam gereja. Akhirnya tante korban pun menginterogasi korban. Dari keterangan korban, diketahui korban telah diperkosa oleh 2 pria dewasa yang bekerja sebagai penjaga gereja dan parbetor. Kedua pelaku merupakan tetangga korban. Ironisnya, saat beraksi kedua pelaku nekat mengancam dan menodongkan korban dengan senjata tajam. Kemudian meniduri korban dengan cara menutup wajah dan melucuti pakaian korban. Usai melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku memberikan uang Rp 5 ribu. Keluarga korban yang mengetahui kejadian tersebut langsung menangkap pelaku dan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolrestabes Medan.
" Kalo KY itu sejak saya kelas 4 SD "gituin" saya, sedangkan DL sejak saya kelas 5," ujar korban, Bunga saat ditemui wartawan di Mapolreatabes Medan.
Bunga menambahkan, ia dicabuli oleh kedua pelaku dilokasi berbeda. "Sama KY saya "digituinnya" diloteng gereja, sedangkan sama DL saya "digitukannya" didalam kamarnya," jelasnya sambil berlalu.
Keluarga korban, Shima mengatakan bahwa pihaknya tidak terima keponakannya menjadi korban perkosaan. Ia berharap agar pelaku DL segera ditangkap.
"Jadi kemarin pelaku kami tangkap bersama warga di Jalan Pelita 2 saat dia pangkas. Sedangkan pelaku satu lagi DL melarikan diri. Saya harap pelaku lainnya (DL) segera ditangkap. Setahun keponakan saya diperkosa mereka," harapnya singkat.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Febriansyah yang dikonfirmasi wartawan belum ada balasan. (Net)