Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM - Pasca keributan, antara warga dengan TNI Angkatan Udara (TNI AU) yang menyebabkan delapan warga dan dua wartawan terluka, mendapat tanggapan pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut).

Sutrisno Pangaribuan,ST dari Fraksi PDIP mengatakan, Terjadinya bentrok tersebut merupakan tanggung jawab penuh Kolonel (Pnb) Arifien Sjahrir yang merupakan Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Soewondo.

"Atas peristiwa itu, Danlanud Soewondo harus segera dicopot sebagai bentuk tanggungjawab atas peristiwa berdarah yang mengakibatkan lima warga dan dua wartawan terluka parah," ujarnya di Gedung DPRD Sumut, Kota Medan, Selasa (16/8/2016).

Sutrisno juga menuturkan, tindakan sejumlah TNI AU yang menganiaya warga dan wartawan sangat mencoreng wajah pemerintah di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo.

"Seluruh tindakan TNI AU sepanjang hari ini menegaskan bahwa TNI masih merindukan dan mendambakan orde baru," ucapnya, dilansir hariandeteksi.com

Lanjut Sutrisno, Kepala Staf Angkatan Udara sebaiknya segera turun ke Medan untuk memantau sisa-sisa pengerusakan yang terjadi kemarin.

"Polisi Militer diminta untuk segera memeriksa seluruh pasukan TNI AU yang melakukan kekerasan terhadap rakyat, yang paling penting Danlanud Soewondo Medan harus segera dicopot sebagai bentuk tanggung jawab tindakan oknum TNI AU," tuturnya.

Sebelumnya dikabarkan lima warga dan dua wartawan asal Kota Medan yakni Array Argus, dan seorang jurnalis MNC TV , Andri Safrin, menjadi korban kebrutalan personel TNI AU.

Kejadian itu bermula saat warga Kelurahan Sari Rejo demo sebagai imbas TNI AU yang mempersoalkan tanah yang mereka tempati. Lalu terjadi bentrokkan warga dengan TNI AU. Itu berimbas pada pemukulan dua wartawan yang sedang meliput peristiwa itu. (Net)

Leave A Reply