Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM - Kepolisian Jajaran Polresta Medan masih melakukan penyelidikan dengan kasus pembunuhan yang dialami Sandra Yolanda Duha (14), siswi SMP Bharlind School, yang menjadi pembicaraan terhangat di Kota Medan.

Pasalnya, hingga saat ini belum diketahui penyebab dan motif pembunuhan pelajar malang yang ditemukan meregang nyawanya di perladangan di Jalan Jamin Ginting, Simpang Bekala, Kecamatan Medan Tuntungan, Sabtu (13/8/2016) kemarin.

Di mana pasca ditemukannya korban mengenakan seragam kemeja kotak-kotak dan celana berwarna biru dengan tas ransel yang masih melekat di punggung. Selain itu, terlihat juga sebilah pisau dapur yang digunakan pelaku untuk membunuh korban masih tertancap di bagian leher di sebelah kiri.

Warga yang melihat jasad korban langsung menutup dengan kertas koran dan tak lama berselang personil dari Polsek Delitua dan Polresta Medan, bersama tim Inafis Polresta Medan, langsung jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut untuk dilakukan otopsi.

Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, mengungkapkan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan siswi SMP Bharlind School. Selain itu, aparat kepolisian sudah melakukan pemeriksaan para saksi yang berada di lokasi kejadian.

"Mayat korban sudah kita bawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut. Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi termasuk pemilik warung es kelapa bernama Yuslinawati Sinaga yang berjualan diseputaran lokasi kejadian," terangnya.

Sementara itu, Kakak kandung korban, Martha, mengaku sebelum ditemukan tewas korban sudah lima hari tidak masuk sekolah. Bahkan, adik kandungnya sempat takut menunjukan isi pesan-pesan di Facabook Sandra Yolanda Duha.

"Sempat takut adik ku itu. Aku yakin sepertinya dia (Sandra-red) menyimpan rahasia sebelum ditemukan meninggal dunia," ujarnya sembari menyebutkan korban sering meminta untuk dipindahkan ke sekolah yang baru. (Dn barus)

Leave A Reply