Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

Korban penganiayaan di Desa Sari Rejo menunjukkan luka di sekitar badannya, Rabu (17/8)

INTAIKASUS.COM - Insiden penyerangan dan penganiayaan anggota TNI AU dan di bantu TNI AD terhadap warga Sari Rejo menjadi bahan pembicaran anggota Komisi II, DPR dan menyesalkan Pemerintah Kota Medan, yang terkesan tidak peduli.

Anggota Komisi II, DPR, Arteria Dahlan mengatakan, personel TNI AU jangan coba andalkan kekuatan kepada masyarakat Sari Rejo Medan Polonia. Harus dipahami TNI hebat karena uang rakyat.

"Kalian (TNI AU) punya sepatu, seragam dan peluruh dibeli dari uang rakyat. Apa yang kalian banggakan?. Kami ingatkan harus ada atensi serius. Kalau tanah bukan objek sengketa buktikan dong, Lucu Walikota Medan kok enggak pernah hadir ketika masyarakat terluka dan diserang personel TNI AU," katanya saat menghadiri upacara Kemerdekaan, dihadapan masyarakat Sari Rejo, Medan Polonia, Rabu (17/8/2016).

Masalah sengketa tanah di Sari Rejo, kata dia, sedang menjadi pembahasan serius di DPR. Oleh karena itu, tidak dibenarkan adanya pembangunan dan kericuhan berlatar belakang sengketa tanah.

"Kami akan panggil komandan Lanud di sini. Apabila kejadian sesuai fakta, Dan Lanud harus dicopot dari jabatan. Kami ke sini agar dapat memastikan negara hadir di tangan rakyat. Komisi II DPR tidak main-main dengan kasus kekerasan ini," ujarnya.

Ia menyampaikan, selepas upacara akan berbincang-bincang dengan Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto untuk meminta agar ada pengungkapan kasus kekerasan.

"Nanti kami ketemu Pak Kapolres. Memang Polri adalah polisi pejuang bisa memilah-milah. Pak Walikota Medan Dzulmi Eldin akan kami panggil agar hadir dan melihat penderitaan rakyat," ucapnya.

Dia merasa terkejut ketika melihat rekaman kekerasan personel TNI AU lewat media sosial. Bahkan, ia tidak percaya kekerasan itu berlangsung di rumah ibadah.

"Awalnya saya pikir kejadian ini tidak berada di Indonesia. Kejadian ini merupakan tragedi hukum dan kebangsaan. Bagaimana alat kelengkapan negara beringas kepada rakyatnya. Salam merdeka, untuk mengingatkan bahwa kita belum merdeka," ujarnya.

Seluruh rakyat Sari Rejo belum merdeka dari kecemasan. Apalagi, adanya permasalahan di Sari Rejo, tapi pejabat dari Jakarta yang duluan datang.
"Ada masalah di Sari Rejo kok ngaduhnya di Jakarta. Ada apa di Sumut, dan Kota Medan.? (Net)

Leave A Reply