INTAIKASUS.COM - Cerita maling dan copet, terminal Amplaslah sarangnya. Hampir disetiap harinya, warung maupun grosir yang berada di kawasan terminal disantroni kawanan maling, begitu juga dengan copetnya.
Kali ini, Hj Tety (55) warga Perumahan Madeli menjadi korban pencurian. Puluhan slock rokok dan jutaan rupiah uang hasil penjualan lewong. Ditaksir, kerugian korban mencapai Rp10 juta.
Dari keterangan Hj Tety kepada wartawan, peristiwa itu terjadi, Minggu (28/8) kemarin. Saat itu, dirinya yang hendak membuka toko grosirnya yang berada persis disamping Pos Polisi Medan Amplas dikejutkan dengan pintu besi tokonya yang sudah terbuka.
Begitu dicek, puluhan slock rokok dan uang puluhan juta yang berada di laci stelling sudah hilang. Sadar grosir dimasuki maling, ia pun memutuskan untuk membuat laporan ke Polsek Patumbak.
"Minggu (28/8) malam saya telah membuat laporan. Malingnya masuk dan mengambil uang dan puluhan slok rokok," kata Hj Tety kepada wartawan saat ditemui di lokasi kejadiaan, Senin (29/8/2016) siang.
Dikatakan wanita yang kerap disapa ibu hajjah ini, dirinya tak menyangka para pelaku mampu menembus pertahan tokonya. Padahal, kata dia, pintu besi tokonya diikat dengan 5 rantai besi dan 12 gembok kualitas terbaik.
"Jadi, saya menyimpulkan kalau pelakunya bukanlah orang jauh. Ini pasti orang-orang terdekat," katanya.
Sementara itu, menurut warga lainnya, Panjaitan, aksi pencurian di kawasan terminal sudah berulang kali terjadi. Sebelumnya, kata pria yang juga memiliki warung di terminal ini, warung Manurung, Yani, Sarifah, dan lain-lain juga pernah menjadi korban kemalingan.
"Mereka ini bergiliran bang, setelah mencuri disitu, dia mencuri disana. Pastinya ini bukan orang jauh," ucapnya seraya mengatakan belum ada tindakan polisi terkait maraknya aksi maling dikawasan tersebut.
Menanggapi hal itu, Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP Fery Kusnadi SH ketika dikonfirmasi membenarkan laporan tersebut. "Laporan sudah kami terima dan akan segera ditindaklanjuti," pungkas Ferry. (Dn barus)