Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM - Sebanyak 500 personil tambahan dikerahkan untuk amankan kota Tanjung Balai Sumatera Utara pasca kerusuhan Jum'at (29/7/2016) malam hari Penambahan personil yang diterjunkan ke Tanjung Balai berasal dari Poldasu serta dari Polres Asahan maupun Polres Batu bara, serta dari unsur TNI yang ada diwilayah Asahan dan Tanjung Balai, penambahan kekuatan personil tersebut semata untuk pengamanan serta memberikan rasa kekondisipan di kota Tanjung balai.

Menurut keterangan Kapolresta  Tanjung balai, AKBP Ayep Wahyu Gunawan SIK kepada awak media, Sabtu 30/07/2016,  mengatakan" pasca kerusuhan yang bernuansa SARA di kodya Tanjung Balai, Polresta Tanjung balai memandang perlu untuk menambah personil untuk mendukung kekuatan dalam rangka pengamanan di Tanjung balai.

"Personil yang diterjunkan ke Tanjung balai berasal dari Poldasu, Polres Asahan, Polres Batubara sebanyak 500 personil serta unsur TNI yang ada di wilayah Asahan - Tanjung balai", ujarnya.

Sambungnya, bahwa pasca kerusuhan tersebut Polresta Tanjung balai telah menahan sebanyak 7 orang, mereka ditahan berkaitan dengan pengerusakan tempat ibadah ummat Budha serta penjarahan barang yang ada di Vihara maupun Klenteng yang telah dirusaknya.

"Terhadap mereka saat ini sedang dilakukan pemeriksaan dan proses hukum tetap dijalankan sebagaimana mestinya. Untuk saksi sebanyak 18 orang juga sudah dimintai keterangannya berkaitan dengan kejadian tersebut".

"Diharapkannya agar warga masyarakat Tanjung balai untuk dapat menjaga ketentraman serta untuk kerukunan antar agama, dan jangan mudah terprovokasi terlebih yang bermuatan SARA", kata Ayeb kembali.

Terpisah, Akun (55) warga Tanjung balai salah seorang tokoh masyarakat etnis Tionghua di Tanjung balai saat dikonfirmasi awak media mengatakan, kerusuhan yang terjadi berawal dari kesalah pahaman antara Meliana dengan najir masjid Al Makshum yang berada di jalan Karya tersebut, dan akibat kesalah pahaman tersebut pecah kerusuhan yang mengakibatkan beberap Vihara, Klenteng dan yayasan sosial kemalangan porak poranda diamuk massa.

"Kami bersama unsur pemerintahan, tokoh agama, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), serta pihak aparat keamanan telah membuat kesepakatan bersama yang intinya saling menghormati antar ummat beragama, menjaga ketertiban kota Tanjung balai".

"bersama sama menjaga sarana tempat ibadah dari segala bentuk gangguan pihak ysng tidak bertanggung jawab, mendukung proses penegakan hukum dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di Kota Tanjung balai". Tutur Akun kepada beberapa awak media sembari berharapa kedamaian secepatnya tercipta sehingga tidak terulang kembali. (Net)

Leave A Reply