INTAIKASUS.COM - Pihak Rutan Klas IA Tanjung Gusta Medan telah memperketat pengamanan dan pengawas dengan membentuk tiga tim, untuk mencegah kaburnya tahanan. Hal itu dilakukan agar kejadian tahanan kabur seperti di Rutan Salemba, tidak terulang. Kepala (Ka) Rutan Klas I Tanjung Gusta Medan, Budi Situngkir mengatakan bahwa pihaknya telah menggelar rapat dengan membahas soal pencegahan dan penindakan terhadap peredaran narkoba.
"Ada tiga tim kita bentuk. Tim ini bertugas untuk mengawasi seluruh pengunjung, termasuk melakukan pemeriksaan barang serta tubuh pengunjung saat di pintu utama kita," katanya kepada wartawan, Rabu (13/7/2017). Budi mengakui, pihaknya masih lemah dalam pengawasan karena jumlah petugas sipir tidak sebanding dengan napi yang sudah mencapai 3340 orang.
Ia menyebut rutan sudah over kapasitas mencapai 300 persen dari daya huni. "Apalagi banyaknya warga binaan tak sebanding dengan petugas untuk mengamankan," ujarnya.
Tiga tim ini akan melakukan secara rotasi. Karena, pengawasan sudah dilakukan sejak pengunjung tiba di pintu utama. "Jadi, setiap minggu bergantian tim menjalani tugasnya," ia menegaskan, untuk anggotanya jangan bermain-main dan memudahkan napi untuk mengendalikan narkoba di rutan. "Silakan polisi tangkap, saya beri tindakan tegas anggota yang terlibat," tegasnya.
Disisi lain, dengan over kapasitas ini, Budi mengungkapkan, pihak Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkum HAM) Sumut pada tahun ini, akan melakukan renovasi bangunan untuk menambah daya tampung huni. "Akan dibangun dua lantai di rutan," cetusnya.
Selain menambah ruang huni, rutan juga akan membangun fasilitas ibadah yakni Gereja dan Vihara. "Kita bangun juga fasilitas ibadah di dalam rutan ini," tuturnya. Masih ada permasalahan lain yakni kecilnya anggaran untuk makan napi. Perharinya, pemerintah menganggarkan Rp 12 ribu untuk satu napi makan tiga kali sehari. "Kita juga sudah mencukupi gizi serta protein di dalam makan tersebut," ungkapnya. (Red)
