Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM -  Pengumuman Penerimaan Siswa Baru-PSB (offline) di Kota Medan, Jum'at(15/7/2016), para orangtua siswa dan calon siswa tengah memperhatikan deretan nama yang diumumkan lulus oleh sebuah sekolah negeri di kawasan Kec. Medan Helvetia.

Pengumuman siswa yang lulus diterima disekolah mayoritas hanya memampangkan jumlah nilai akhir, tanpa menerangkan proses penjumlahan dari nilai akhir itu. Juga tidak memampangkan nilai, dari keseluruhan mereka yang tidak lulus, dalam proses seleksi PSB tadi.

Binsar (11) warga Perumnas Helvetia tercenung, tak berdaya memeluk lututnya. Disebelahnya tergeletak putus asa tumpukan dokumen pendaftaran, berisi fasilitas pendukung dari pemerintah untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu, yang menjaga kelangsungan mereka terus bersekolah, seperti Kartu Indonesia Sehat, KPS, Kartu Keluarga Prasejahtera, dan Keterangan Penerima Raskin. Namun dalam PSB Kota Medan 2016 ini, semua dokumen yang dimiliki Binsar sepertinya, hanya berlaku diatas kertas semata.

Walikota LSM LIRA Kota Medan, Drs. Samaan Lubis, mengindikasikan berlangsungnya "bisnis mafia", dalam penerimaan PSB Medan tahun 2016 ini. Semuanya itu sebut Samaan, karena tidak ada standar dan prosedur penerimaan yang jelas dari instansi yang membidangi pendidikan. Dan para kepala sekolah dilapangan, dihadapkan untuk mengaut keuntungan, dari masyarakat dalam proses PSB.

"Dokumen keseluruhan tengah kita kumpulkan, dan secepatnya kita serahkan kepada aparat hukum agar diambil tindakan. pelanggaran dan perbuatan merugikan dalam dunia pendidikan dapat dianggap sebagai kejahatan luar biasa. Karena membunuh kesempatan para penerus bangsa, melanjutkan pendidikannya", keras Drs. Samaan Lubis.

Sejumlah kepala sekolah yang coba dihubungi wartawan untuk minta penjelasan tentang, proses yang di lakukan dalam Penerimaan Siswa Baru, hingga mengorbankan para pelajar yang berprestasi ataupun pelajar dari keluarga kurang mampu, tak satupun menjawab panggilan telepon wartawan, Jum'at malam (15/7).

Salah satu petinggi sekolah yang coba dimintai informasinya tentang PSB 2016 ini menyebutkan, dirinya tidak masuk dalam kepanitiaan. "Pak Cipta itu, saya tidak masuk panitia pak", ungkapnya. (Net)

Leave A Reply