Medan, INTAIKASUS.COM - Usai memanjat pohon mangga dan mengejar layangan lewong, dua bocah sekolah dasar (SD) ditemukan tewas tenggelam di dalam kolam ikan Nila milik warga bermarga Sinaga di belakang rumah korban, Jalan Utama 1, Komplek Perumahan Mutiara Biru, Kampung Kolam, tepatnya, di depan Baja Utama, Desa Sei Rotan, Selasa (23/2) sekira jam 19.00 wib.
Kedua korban diketahui bernama, Zaki (6) yang masih duduk dibangku sekolah dasar kelas 1 dan tetangga sebelah rumahnya bernama, Ari (11) murid sekolah dasar kelas 5.
Berdasarkan informasi yang diperoleh di rumah duka menyebutkan, kalau korban diduga terpleset ke dalam kolam yang masih aktif sedalam 3 Meter, saat keduanya mengejar layangan yang lewong (putus benang). Keberadaan kedua korban yang belum pulang ke rumah masing-masing menimbulkan pertanyaan dikalangan kedua keluarga korban. Karena khawatir, keluarga korban pun mencari keberadaan korban.
Ketika pencarian dibelakang rumah korban yang terdapat sebuah kolam ikan Nila, keluarga korban menemukan sendal salah satu korban berada di dalam kolam. Disitu, korban pertama kali ditemukan adalah Zaki, dengan kondisi sudah tewas. Temuan itu pun membuat keluarga korban histeris hingga lokasi dipadati warga sekitar.
"Awalnya jam 5 sore kedua korban manjat mangga. Terus mereka mengejar layangan. Setelah itu, Bude (Uwak) korban (Zaki) pertama marah ama abang korban karena korban ngejar-ngejar layang. Sorenya, mereka mencariin korban karena belum pulang, dan budenya bersama abangnya ke belakang yang nampak selopnya ngambang di kolam pas adzan maghrib. Rupanya di dalam kolam itu, pertama nampak si Zaki sudah mengapung," terang warga sekitar.
Karena curiga hilangnya Ari, warga kembali mencari ke dalam kolam. Tak lama, warga dan keluarga korban juga menemukan Ari yang juga ditemukan tewas menggelembung.
"Setelah itu, 7 orang mencariin si Ari sampai ke dalam kolam. Gak lama, dapat korban kedua si Ari," kata warga lagi, di rumah duka. Temuan tersebut sempat membuat heboh hingga dilaporkan ke pihak kepolisian. Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato, bersama anggotanya mendatangi kediaman korban, dimana keduanya sedang ditangisi pihak keluarga di rumahnya masing-masing. Namun, pihak keluarga korban yang masih berkabung, mengurungkan niatnya untuk dilakukan outopsi sesuai anjuran polisi.
"Kita sudah cek dan mendatangi kedua keluarga korban, namun pihak keluarga korban saat itu mengaku tidak mau dilakukan outopsi," ujar Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato. Hal terebut terlihat dari kondisi keluarga korban yang terlihat syok atas kejadian tersebut. Ketika kedatangan polisi ke rumah duka yang ramai didatangi warga untuk melayat, bapak korban, Zaki yang bernama, Wajianto (40) terlihat enggan jasad anaknya dibawa polisi.
"Tolong tutup, jangan dibawak," ucap keluarga korban dihadapan jenazah. Begitu juga disebelahnya, keluarga korban Ari (11), menolak untuk dilakukan outopsi.
"Gak mau keluarganya diotopsi. Mereka masih bersedih, soalnya meninggalnya begitu. Dan si Ari itu anak paling kecil dari 3 bersaudara," sebut pelayat, yang mengaku masih bersaudara dengan keluarga korban. (Mls)